Kalau ditanya profesi saya apa, jawabannya adalah full-time traveler and freelance writer. Tapi sebenarnya setiap hari saya ngapain sih selain jalan-jalan dan menulis? Ternyata pekerjaan di luar jalan-jalan dan menulis justru lebih menyita waktu. Saya harus ngurus majalah, bikin presentasi, memimpin workshop, rekaman di stasion radio, bolak-balik ke kedutaan untuk urus visa, meeting dengan para klien, dan lain-lain. Jadi sama aja lah dengan para pekerja kantoran kok. Bedanya, saya bisa bangun lebih siang. Hehe!
Sebagai pekerja lepas (freelancer), pada dasarnya saya bekerja di mana aja secara nggak punya kantor tetap. Apalagi saya berprofesi sebagai travel writer yang sangat mobile alias sering jalan-jalan mulu ke mana-mana. Terus, gimana dong caranya saya bekerja? Meski jalan-jalan adalah bagian dari pekerjaan saya yang memakan porsi terbesar, tapi ada pekerjaan yang lain yang juga harus dilakukan, seperti menelepon, mengecek email, menulis, mengirim quotation atau invoice, transfer pembayaran, booking, dan lain-lain. Belom lagi harus selalu aktif di social media, seperti membalas Twitter, meng-update Facebook, dan posting di blog. Printilan sih tapi teteup saya benar-benar harus selalu terkoneksi dengan ponsel dan internet. Saya harus selalu on agar bisa terhubung dengan “dunia”.