naked-travel-540x540Travel

Travel

[ADV] Dukung tim Indonesia di IT Travelers Go!

Tim Indonesia! (ki-ka: Rahmat, Yasmin, Arif, Ivan)

Masih inget dengan IT Travelers Go yang pernah saya ceritakan sebelum ini kan? Biar nggak lupa, IT Travelers Go adalah kompetisi yang diselenggarakan oleh Taiwan Excellence, untuk mencari para perwakilan negara yang layak melakukan jalan-jalan ke negara Indonesia, India, Vietnam, dan Taiwan selama 21 hari, sekaligus bersaing antar tim negara untuk merebut hadiah utama US$20,000 bagi tim terbaik. 

Untung saya sempat datang ke babak penentuan 4 finalis yang akan mewakili Indonesia sebagai satu tim pas tanggal 25 September 2011 di Emporium Pluit. Semua peserta antusias banget untuk terpilih jadi peserta yang akan jalan-jalan. Mereka diberi tugas-tugas menulis, bikin video, presentasi, dan lain-lain, yang semuanya keren. Sayangnya nggak bisa semuanya menang sekaligus, tapi saya yakin mereka dapat pengalaman yang oke juga kok. Bisa diterbangin ke Jakarta gratis, bertemu dengan teman-teman sesama penggila jalan-jalan dan.. bisa ketemu saya 🙂 *GR*

continue reading

Travel

[Adv] Tips pake softlens untuk traveler

Saya pake kaca mata minus sejak SD. Taunya gara-gara setiap lihat ke papan tulis, tulisannya jadi dobel. Dulu saya malu pake kaca mata, jadinya dicopot melulu, sehingga minusnya naik dengan drastis. Baru SMP saya selalu pake kaca mata kecuali tidur dan mandi. Itu pun saya masih merasa terganggu karena nggak enak pas maen basket, kemping, naik gunung, naik motor, dan lain-lain. Belum lagi kaca mata sering pecah atau gagangnya patah karena jatuh atau kedudukan.

Sejak saya jadi “mbak-mbak kantoran”, acara jalan-jalan makin menggebu. Tambahlah saya merasa sengsara pake kaca mata minus 5,50 itu, makanya saya ganti pake softlens. Sebagai traveler, pake softlens sangat membantu. Bisa gaya pake kaca mata item model apapun, bisa ikut aktifitas outdoor tanpa risih kaca mata melorot karena keringetan, bisa mandi dengan jelas (penting nih), bangun tidur nggak usah ribet cari kaca mata, dan lain-lain.

continue reading

Travel

Anak kuliah juga bisa jalan-jalan!

saya, anak kuliah yg jalan2 ke Amsterdam

Pembaca dan follower twitter saya yang anak kuliahan banyak yang bilang “nggak bisa jalan-jalan”. Alasan terbesarnya adalah karena mengaku nggak ada duit. Padahal saya yakin sebagian dari mereka punya smart phone dan komputer jenis terbaru, yang lebih keren daripada punya saya sekarang. Nggak dapet izin dari orang tua untuk jalan-jalan? Ya, kamu sih mau jalan-jalan tapi duitnya minta ortu. Coba deh kalo duitnya nggak minta ortu, 90% pasti mereka kasih izin. Lah, 10% nggak ngasih izin kenapa? Silakan introspeksi diri, mungkin kamu nilainya jeblok atau kelakuannya tidak baik di mata ortumu.

Percaya nggak, dulu waktu kuliah di Universitas Diponegoro Semarang, saya bisa backpacking ke Eropa hasil keringat sendiri! Well, dulu memang dolar tidak semahal sekarang. Tapi dulu juga nggak ada hape, internet, apalagi budget airlines. Jadi, kalau saya bisa, kenapa kamu nggak bisa?

continue reading

Travel

[Adv] Profesional anti ribet

Kalau ditanya profesi saya apa, jawabannya adalah full-time traveler and freelance writer. Tapi sebenarnya setiap hari saya ngapain sih selain jalan-jalan dan menulis? Ternyata pekerjaan di luar jalan-jalan dan menulis justru lebih menyita waktu. Saya harus ngurus majalah, bikin presentasi, memimpin workshop, rekaman di stasion radio, bolak-balik ke kedutaan untuk urus visa, meeting dengan para klien, dan lain-lain. Jadi sama aja lah dengan para pekerja kantoran kok. Bedanya, saya bisa bangun lebih siang. Hehe!

Sebagai pekerja lepas (freelancer), pada dasarnya saya bekerja di mana aja secara nggak punya kantor tetap. Apalagi saya berprofesi sebagai travel writer yang sangat mobile alias sering jalan-jalan mulu ke mana-mana. Terus, gimana dong caranya saya bekerja? Meski jalan-jalan adalah bagian dari pekerjaan saya yang memakan porsi terbesar, tapi ada pekerjaan yang lain yang juga harus dilakukan, seperti menelepon, mengecek email, menulis, mengirim quotation atau invoice, transfer pembayaran, booking, dan lain-lain. Belom lagi harus selalu aktif di social media, seperti membalas Twitter, meng-update Facebook, dan posting di blog. Printilan sih tapi teteup saya benar-benar harus selalu terkoneksi dengan ponsel dan internet. Saya harus selalu on agar bisa terhubung dengan “dunia”.

continue reading

Travel

[Adv] GRATIS jalan-jalan ke India, Vietnam, dan Taiwan bersama IT Travelers Go

ngeceng di Taj Mahal, India

Jalan-jalan adalah hal yang menyenangkan untuk keluar sejenak dari rutinitas sekaligus menambah wawasan. Gratis adalah hal yang disukai nyaris setiap manusia di dunia. Hadiah adalah penghargaan yang diberikan atas pencapaian kita yang melebihi yang lain. Mewakili negara sendiri berkompetisi melawan negara-negara lain adalah hal yang sangat membanggakan.

Jalan-jalan + gratis + hadiah + mewakili negara = ikutan aja IT Travelers Go! Gimana nggak oke tuh? Jadi, IT Travelers Go ini adalah kompetisi yang diselenggarakan oleh Taiwan Excellence untuk memenangkan jalan-jalan ke India, Vietnam, dan Taiwan selama 21 (baca: dua puluh satu) hari.. dan GRATIS tis tis! Mulai dari visa, transportasi, akomodasi, makan, minum, sampe asuransi perjalanan. Di tiap negara tersebut tentu akan mengunjungi obyek-obyek wisata atau melakukan hal-hal yang unik yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Anda juga bakal teman perjalanan baru yang sama serunya.

Tertarik banget kan? Caranya, klik aja www.ittravelersgo.com, pilih Warga Negara Indonesia, dan daftar di Login. Syaratnya cuma mengisi data pribadi, akun social media dan upload dua foto keren Anda. Eh, Anda harus berusia minimal 18 tahun loh. Kalau Anda lolos melewati seleksi dan tantangan, akan dipilih 4 orang dari Indonesia untuk dijadikan satu tim jalan-jalannya. Satu tim ini akan berkompetisi lagi dengan tim India dan Vietnam. Per tim juga dapat kesempatan merebut hadiah sebesar US$ 20.000! Jadi wakili lah negara kita tercinta dan jangan sampe kalah sama tim negara lain ya?

continue reading