by Maria Wardhani*
Sebelum berangkat ke Los Angeles, aku sibuk menyiapkan beragam bekal makanan, mulai dari abon, saos sambal, hingga mie instan, saking takutnya lidahku tidak cocok dengan makanan Amerika. Ternyata temanku, Ananta, seorang asisten desainer kebaya kenamaan yang sudah berulang kali ke luar negeri malah tidak kalah heboh bawaannya. Dia bawa rice cooker, beras, rendang, sampai wajan, dan ikan asin. Katanya, walaupun sudah berulang kali ke luar negeri, perutnya tetap asli Indonesia yang baru merasa kenyang kalau sudah terisi nasi. Hebatnya lagi, semua perbekalan kami lolos dari pengamanan Bandara LAX yang super ketat. Singkat cerita, betapa bahagianya kami melihat kamar hotel yang fasilitasnya lengkap untuk menikmati perbekalan. Ada kopi instan, teh celup, lemari es, hingga microwave. Setelah terbang selama 22 jam, langsung terbayang mau menyeruput teh panas sambil menikmati mie instan berkuah pedas. Teh sudah ada, mie instan ada, saos sambal ada, microvawe pun ada, hanya kurang satu: air.
continue reading