Setiap tahun biasanya saya liburan ke Bali bareng sahabat saya Sri dan kedua anaknya. Sayangnya tahun kemarin karena PSBB, kami nyaris nggak ke mana-mana. Kasihan juga melihat anak-anak yang sekolah online hampir setahun sampai ukuran kacamata dan berat badan bertambah – eh saya juga sih!
Tenang, saya juga masih parno kok sama si Kopid. Tinggal di rumah aja memang lebih aman, tapi kadang rasa bosan bahkan muak itu muncul. Akhirnya kami memutuskan untuk mengganti scenery dengan pergi ke Bali tahun ini dengan memperhitungkan resiko secara seksama.
Caranya? Kami sengaja pergi pada saat berakhirnya libur akhir tahun sejuta umat supaya nggak rame, yaitu pada 3-10 Januari 2021. Terbangnya pun naik pesawat yang menerapkan seat distancing, bahkan yang terbangnya dari Bandara Halim Perdana Kusuma karena jauh lebih sepi dibanding Soekarno-Hatta. Tes PCR kami lakukan sehari sebelumnya sebagai syarat untuk terbang ke Bali – semuanya negatif.
Karena masih parno sama kerumunan orang, di Bali kami memilih tinggal di villa private yang mewah (maklum, rumah Sri kan kayak istana, jadi villa-nya harus lebih bagus). Karena saya dan keluarga Sri sudah tidak tinggal serumah, namun demi keamanan bersama, villa harus berisi minimal 3 kamar biar tidurnya misah. Villa juga harus memiliki sirkulasi udara yang baik dengan layout ruang yang open-plan, berjendela besar dan bisa dibuka. Lalu, harus memiliki kolam renang pribadi berukuran besar karena saya lagi sakit syaraf kejepit di leher, jadi harus berenang setiap hari untuk terapi. Dan tentunya harus memiliki jaringan internet yang kuat agar kami dapat WFH (Work from Home) dan SFH (School from Home).
Maka pilihannya jatuh ke Elite Havens karena cuma mereka yang memiliki banyak villa yang memenuhi syarat kami. Perusahaan Luxury Villa Rentals and Management terdepan di Asia ini sudah berdiri sejak lebih dari 20 tahun yang lalu dan me-manage ratusan villa di seluruh dunia, namun yang terbanyak ada di Bali. Melihat foto villa-villa di situsnya bikin nganga semua deh! Ternyata villa yang kami tempati pun melebihi ekspektasi saya karena tidak hanya desain yang bagus saja.
Selama seminggu kami tinggal di dua villa. Pertama di Villa Tirta Nila di Candidasa. Memilih di sini karena jauh dari mana-mana sehingga sepi, plus villa-nya langsung berada di tepi pantai dengan ombak tenang. Ternyata villa-nya keren dan gede banget – luas tanahnya aja 2.100 m²! Ada 4 kamar berukuran besar yang semuanya menghadap laut, bedding yang sangat nyaman, ada walk-in closet dan outdoor bathroom. Interiornya apik bertema laut, furniturnya serba kayu yang mewah, peralatan dapur yang serba canggih, ada TV room, kolam renang infinity, tempat main beach volleyball, bahkan dermaga pribadi dengan sun chairs. Setiap sore kami snorkeling di depan, lalu memandang matahari terbenam yang spektakuler.
Villa kedua di Bendega Rato di Canggu. Memilih di Canggu karena biar dekat jalan kaki ke mana-mana, termasuk 5 menit ke pantai. Villa ini juga keren dan gede banget – luas bangunannya aja 966 m²! Arsitekturnya bergaya Bali modern, ruangan serba terbuka, furnitur serba kayu antik, taman hijau asri, kolam renang sepanjang 18 meter, kamar tidur serba luas dengan kamar mandi berisi bathtub dan shower yang luas juga, plus ada ruang TV berlayar lebar dengan sound system, serta perpustakaan dengan koleksi buku yang bagus-bagus. Pada akhirnya, meski lokasinya premium, tapi kami jadi mager parah saking nyamannya villa ini!
Selama seminggu itu pula, kami keluar rumah villa cuman dua kali. Di Candidasa kami trip ke Bukit Asah dan berenang di Virgin Beach yang hanya 7 km jaraknya dari Villa Tirta Nila. Di Canggu kami ke Ubud karena anak-anak mau main ATV. Sempat sekali jogging ke pantai Canggu tapi buru-buru balik lagi karena parno liat bule-bule pada nggak pake masker dan suka berkerumun! Selebihnya kami di rumah aja: kerja online, baca buku, ngobrol, berenang di kolam/pantai, berjemur, makan-makan, nobar di TV room. Di hari terakhir, saya sempat dikunjungi teman-teman anak Jakarta yang pindah WFH ke Bali (yang saya tahu banget mereka selalu menjaga prokes). Dengan villa yang luas dan outdoor gini, jadi lebih aman mainnya.
Kelebihan villa-villa Elite Havens adalah tersedianya butler service 24 jam dan chef andal (semuanya mematuhi protokol kesehatan) yang bisa kita request sebelumnya. Jadi berasa kayak pindah rumah bersama para asisten rumah tangga! Makan tiga kali sehari dimasakin, jadi tidak perlu ke mana-mana. Sistemnya bisa pilih dari menu yang sudah ada harganya kayak di restoran, atau sistem grocery di mana kita kasih uang belanja ke butler – nanti akan dibelikan bahannya, dikasih bon, dan kita tinggal nambah uang jasa dari total harga di bon aja. Makanannya enak-enak semua dengan penyajian ala fine dining. Untungnya di kedua villa kami, ruang makannya ada dua, kadang kami makan di dalam atau di gazebo luar. Butler ini juga yang membersihkan villa dan merapikan kamar. Jangan khawatir, handuk dan toiletries juga disediakan kok. Ah nikmat banget hidup jadinya! Bener-bener worryless!
Pengennya saya tinggal lebih lama tinggal di salah satu villa Elite Havens sambil nulis buku baru gitu. Kalau se-villa berisi beberapa kamar, bisa patungan sih sama teman-teman. Hari gini dengan modal internet kan bisa kerja dari mana aja – untungnya internet di Elite Havens memang mumpuni, semua ruangan ter-cover termasuk di kolam renang. FYI, selain di pulau Bali, villa mereka ada juga di Lombok dan Nusa Lembongan. Atau bisa juga sekalian jauh ke Thailand, Sri Lanka, Maldives dan Jepang! Uhuy!
Kalau Anda tertarik dengan konsep liburan dan WFH di villa mewah, cek aja di elitehavens.com. Masa pandemi gini mereka lagi ada promo diskon sampai 80% lho! Tapi jangan lupa tetap jaga protokol kesehatan ya? Stay safe and healthy, folks!
Videonya bisa ditonton di sini:
5 Comments
takutberani
January 28, 2021 4:48 pmWah seru banget, liburan di Vila Mevvah… Jadi pingin juga.
terima kasih Mba T
Trinity
January 29, 2021 11:54 pmBerangkaat!
maswar
April 16, 2021 1:48 pmbagus banget viewnya
rere
April 17, 2021 6:19 amgoood
Dimas
June 16, 2021 1:11 pmwah enak banget liburan di villa mewah
Leave a Reply