naked-travel-540x540Travel

Travel

Lost in Translation

Banyak sekali yang bisa diceritakan mengenai kendala bahasa saat traveling. Saya jadi ingat dulu waktu belajar bahasa Inggris di sekolah, kita hanya tahu bahasa Inggris ya bahasa Inggris. Setelah kenal dunia luar, barulah tahu bahwa setiap orang kulit putih belum tentu bisa berbahasa Inggris, dan bahwa bahasa Inggris di tiap negara itu berbeda, baik aksen maupun penggunaan kata-katanya. Dari cara…

continue reading

Travel

Pertandingan Olah Raga? Bete!

Di musim World Cup seperti saat ini, rasanya semua orang jadi intens untuk menyaksikan pertandingan sepak bola dunia, bahkan cafe dan restoran pun jadi sering bikin acara nonton bareng. Rupanya fenomena nonton bareng terdapat di mana-mana, baik pertandingan sepak bola, maupun cabang olah raga lainnya. Tapi menurut saya, budaya nonton bareng pertandingan olah raga membuat saya jadi bete kalau saya…

continue reading

Travel

Menunggu Angin demi Adrenalin

Bicara soal adrenalin, rasanya sudah lama adrenalin saya tidak pernah ‘dipompa’ akibat kesibukan kerja. Ajakan seorang teman beberapa waktu yang lalu yang sedang ikut kursus paragliding membuat saya tertarik untuk mencoba. Paragliding? Setahu saya sih terjun payung dari gunung seperti yang sering kita lihat kalau melewati jalur Puncak. Ternyata terbuka untuk umum dan bisa terjun tandem (soalnya saya malas kalau…

continue reading

Travel

Taman Permainan Seram

Waktu Dunia Fantasi pertama kali buka di Ancol dua puluh tahun yang lalu (bayangkan, dua puluh tahun!), saya menyadari bahwa saya sangat menyukai permainan yang justru bikin jantung orang rasanya mau copot, pusing, atau muntah. Sampai sekarang pun Kora-Kora dan Halilintar adalah salah dua permainan yang tidak bosan-bosannya saya naiki tanpa rasa pusing atau mual sedikitpun, malah mengalir rasa yang…

continue reading

Travel

Uwel-uwelan kabel

Saya pikir-pikir, makin lama saya traveling saya kok membawa makin banyak kabel dan merasa perlu mencari colokan listrik di mana pun saya berada. Saya baru sadar bahwa ini disebabkan oleh gadget, alat elektronik canggih masa kini – yang semakin kecil dianggap semakin canggih, meskipun kabelnya tidak bertambah praktis. Pertama adalah telepon genggam. Rasanya hidup saya semakin ketergantungan dengan gadget ini.…

continue reading