naked-travel-540x540Travel

Travel

Wakatobi: surga di atas, surga di bawah

terumbu karang Wakatobi

Bayangkan kalau ada sebuah tempat yang mengklaim dirinya dengan moto “surga di atas, surga di bawah”. Jangan jorok dulu, itu adalah motonya Wakatobi – sebuah kabupaten di Sulawesi Tenggara. Disebut juga Tukang Besi Islands, wilayahnya seluas 1,39 juta hektar tapi 97%-nya adalah laut dan dihuni sekitar 100 ribu penduduk. Fakta yang sangat menarik, alam bawah laut Wakatobi memiliki 750 spesies karang dari 850 spesies yang ada di dunia. Red Sea yang terkenal itu aja cuma ada 200 spesies, bahkan Karibia cuma ada 70 spesies! Pentingnya keanekaragaman terumbu karang bagi para penyelam adalah kita dapat melihat beraneka ragam spesies di satu tempat sekaligus tanpa banyak usaha, jadi nggak liat yang itu-itu doang.

Saya membuktikan “surga di bawah” ketika menyelam di sekitar Pulau Tomia dan Hoga. Tak usah sampai menyelam, dari kapal pun terumbu karangnya terlihat jelas. Begitu masuk…  widiih, terumbu karangnya rapat menempel, tumbuh subur dan sehat. Sekali jalan memang tidak pernah sama pemandangannya. Mulai dari karang yang bentuknya seperti otak, di sebelahnya ada karang berbentuk hamparan kembang kol dan mawar raksasa, lalu bentuk pentol-pentol, bentuk meja, dll. Belum lagi soft coral-nya mulai dari bentuk bunga kecil, pohon, jamur, sampai kipas laut (sea fan) yang gede-gede dan berwarna-warni ngejreng.

continue reading

Travel

[ADV] Cara mudah belanja liburan

Traveling lagi hits banget! Sejak ada budget airlines, orang jadi lebih mudah bepergian. Jaringan hotel internasional pun mulai buka hotel versi budget. Blog dan komunitas khusus jalan-jalan tumbuh subur. (Saya boleh berbangga) sejak ada buku The Naked Traveler, terbitlah buku-buku perjalanan lainnya. Meskipun demikian, masih banyak orang yang tidak tahu bagaimana merencanakan liburan, mulai dari booking pesawat, sampai mencari penginapan dan tur. Setiap hari saya menerima banyak e-mail yang bertanya “di sana nginepnya di mana ya?” atau “ngapain aja ya enaknya?”. Bagi sebagian orang, ada yang malas repot cari-cari hotel dan tur – maunya semua sudah terencana dengan baik.

26 Mei 2010 lalu, AirAsiaGo.com resmi diluncurkan. Ia adalah one-stop online travel portal, artinya situs online untuk pemesanan pesawat, hotel, tur, aktivitas, sampai antar-jemput dari-ke bandara. Sebenarnya 5 tahun yang lalu sudah ada dengan nama GoHoliday, tapi sekarang telah diperbaharui sehingga lebih lengkap dan user-friendly. Jumlah hotelnya aja lebih dari 70.000 dan bukan hanya di kota-kota yang dilayani Air Asia saja. Ditambah lagi 5.000 tur dan aktivitas yang bisa dipilih bersamaan dengan booking. Bila travel agent menawarkan paket-paket liburan yang sudah ditentukan oleh mereka, sekarang kita bisa bikin paket sendiri. Yah preferensi orang terhadap liburan kan beda-beda, apalagi budget-nya. Peluang itulah yang dimanfaatkan grup Air Asia. Setelah AirAsia.com dan TuneHotels.com sukses merubah cara orang berlibur, maka AirAsiaGo.com akan merubah pengalaman liburan. Tony Fernandes, CEO Air Asia, memang brilian!

continue reading

Travel

[Adv] My Travel Gadget

Tiga tahun belakangan ini, saya semakin sering melihat para pelancong dunia yang membawa komputer sendiri. Maksudnya, laptop atau netbook. Dulu orang yang bawa-bawa komputer hanyalah para pelaku bisnis, sekarang backpacker pun bawa. Dulu hostel yang menyediakan warnet paling dicari orang, sekarang hostel yang memiliki free wifi paling diminati – apalagi kalau ada free wifi di tiap kamar. Di café atau restoran pun berlomba-lomba menyediakan free wifi.

Sebelum boarding di bandara luar negeri, sering para penumpang disuruh membuka tas dan memisahkan komputernya untuk di-scan di X-Ray. Sejak itulah rasa gengsi akan komputer timbul. Rasanya malu juga kalau punya laptop yang modelnya rikiplik, gede, tebel dan merk tidak terkenal. Rupanya perasaan itu juga dimiliki oleh penumpang lain karena saya suka nguping komentar mereka melihat komputer orang lain. Bahkan kalo ada model bagus yang jarang di pasaran, tak jarang ditanyai “What is your notebook?”.

continue reading

Travel

Singapore for Adrenaline Junkies

Kalau lagi ‘sakau’ pengen melakukan aktivitas beradrenalin, pilihan terdekatnya ya ke Singapura. Setelah naik Tornado-nya Dufan, rasanya di Indonesia saya sudah tidak ada tantangan lagi. Berikut tempat-tempat yang patut dicoba bila sakau adrenalin. Saya pakai skala (1) sampai (5), dengan (5) adalah skala tertinggi alias bener-bener bikin jantung mau copot.

Tiger Sky Tower dan Singapore Flyer (1)

Tiger Sky Tower ada di Sentosa, sedangkan Singapore Flyer ada di Marina Bay.

Tidak ada yang ‘serem’ dengan kedua atraksi di atas, tapi bagi yang takut ketinggian termasuk bikin lutut lemas. Tiger Sky Tower tingginya 131 meter dan mengklaim diri sebagai observation tower tertinggi di Asia. Kita duduk melingkar di dalam ‘ruangan’ observasi menghadap kaca luar, lalu pelan-pelan ‘ruangan’ ini berputar ke atas sampai mentok dan turun lagi. Pemandangan yang terlihat tentu area seputaran Sentosa. Sedangkan Singapore Flyer tingginya 165 meter atau setinggi 42 lantai. Ia berupa Giant Ferris Wheel (seperti Bianglala di Dufan) tapi kita masuk di dalam sebuah kapsul terbuat dari kaca. Baru dibuka tahun 2008, Singapore Flyer adalah yang tertinggi di dunia saat ini – lebih tinggi 30 meter daripada London Eye. Perputarannya memakan waktu 37 menit sendiri sehingga puas melihat kota Singapura dari berbagai penjuru karena kanan-kiri-atas-bawah terbuat dari kaca tembus pandang!

continue reading

Travel

[Adv] Nyaman dan Tepat Waktu Naik Citilink

Pramugari Citilink
Pramugari Citilink

Baru-baru ini saya harus ke Surabaya untuk menghadiri sebuah meeting penting. Maka dimulailah perburuan tiket pesawat melalui internet. Hari gini saya jarang beli tiket melalui travel agent. Jakarta yang muacet begini mana sempat untuk wara-wiri cari tiket. Lagian pekerjaan saya kan di depan komputer sehingga lebih nyaman melakukan segalanya melalui internet. Sayangnya situs pembelian tiket online perusahaan penerbangan domestik hanya beberapa saja yang reliable.

Lagi browsing, mata saya tertuju pada situs berwarna pink beralamat citilink.co.id. Surprise, ternyata itu adalah Citilink! Tadinya saya pikir Citilink sudah berhenti beroperasi karena nggak pernah kedengeran lagi. Duh, ketinggalan jaman banget saya, ternyata Citilink masih eksis. Saya ingat sembilan tahun yang lalu, Citilink merupakan salah satu pelopor low cost airline di Indonesia. Pesawatnya dicat warna-warni dekoratif, berbeda banget dengan pesawat-pesawat lainnya yang berkesan kaku dan formil saat itu. Saya juga ingat pramugari Citilink dulu satu-satunya yang berseragam wearpack ketat berwarna ngejreng yang didesain oleh perancang busana terkenal.

continue reading