Bolehkah kali ini saya nggak bercerita tentang perjalanan? Soalnya lagi pengin curhat nih! Jadi gini ceritanya. Tau nggak kalo sekarang industri penerbitan semakin kacrut? Banyak koran dan majalah yang tutup, padahal dulu sangat berjaya di masanya. Contohnya koran Sinar Harapan dan Harian Bola, majalah Kawanku, Hai, dan terakhir Go Girl. Sedih banget kan? Industri buku juga sama aja. Toko buku…
Siapa yang suka traveling? Banyak! Siapa yang mau traveling GRATIS? Mau! Emang bisa? Bisa! Kamu baca, nih, caranya di buku ini! Trinity—penulis buku travel terlaris seru “The Naked Traveler”—dan sahabatnya Yasmin, yang udah sering traveling keliling dunia tanpa pusing kantong bakal bolong, membagi 69 cara untuk traveling gratis. Dari profesi apa aja yang bisa kamu jalani, hingga siapa yang wajib…
Sudah lebih dari 80 negara yang saya kunjungi, semua kisahnya tertuang dalam 13 buku yang telah saya terbitkan. Berkat dukungan Anda, saya bisa terus menulis untuk berbagi cerita dari setiap sudut dunia. Saya senang bisa berbagi pengalaman dengan banyak orang melalui tulisan. Tulisan saya semoga bisa menjadi inspirasi bagi para pembaca. Saya pun mendapatkan banyak inspirasi dari puluhan tempat yang…
Saya melihat cermin …. DUG! Seketika itu jantung saya mau copot! Di belakang saya ada seorang wanita sedang duduk di sofa! Dia duduk sambil kepalanya menunduk, tertutup rambutnya yang panjang! Saya langsung teringat film hantu Sadako yang pernah saya tonton. Oh, no! Temukan sensasi baru menyimak kisah perjalanan ke-10 traveler dengan latar belakang yang beragam ini. Dalam pengalaman mereka, masing-masing…
Kalau Anda memperhatikan toko buku atau timeline akun sosial media saya,terlihat empat buku dengan cover warna kuning berjudul “The Naked Traveler” 1 sampai 4. Apakah itu buku baru? Atau cuman ganti cover doang? Republish artinya apa sih?
Mengapa Republish?
Republish artinya “diterbitkan kembali”. Ngapain pake republish segala? Pertama, pertumbuhan jumlah toko buku di Indonesia yang kecil tidak sebanding dengan pertumbuhan jumlah buku yang pesat. Bayangkan, ada ratusan buku baru terbit setiap bulannya… mau ditaro di mana di rak toko buku? Kedua, jaringan toko buku terbesar di Indonesia itu mendominasi – bahkan memonopoli industri, sehingga mereka yang kewalahan men-display buku membuat suatu kebijakan bahwa bila sebuah judul buku tidak laku sekian buah dalam jangka waktu tertentu maka akan ditarik dari display. Kebijakan itu menyulitkan pembaca untuk membeli buku-buku lama.
Memang saat ini toko buku online semakin banyak dan sebagian buku dijual dalam bentuk e-book yang bisa diunduh melalui mobile apps, namun sebagian besar masyarakat kita masih senang membeli buku langsung dari toko buku karena bisa disentuh.
Ingat buku The Naked Traveler 1? Ia diterbitkan pada tahun 2007. Beruntung sebagian toko masih menjualnya, namun tetap buku yang sudah lama terbit akan semakin sulit tersedia meski demand-nya masih ada. Oleh karena itu strategi penerbit buku (dalam hal ini Bentang Pustaka) adalah menerbitkan buku edisi republish, agar buku-buku lama kembali tersedia di toko buku dan pembaca dapat dengan mudah membelinya.