Mengapa berobat ke Penang?

Mengapa berobat ke Penang?

Presiden Joko Widodo mengatakan, sebanyak 2 juta warga Indonesia saat ini masih berobat ke luar negeri. Potensi devisa sebesar Rp 165 triliun pun hilang ke berbagai negara akibat kondisi tersebut. (Kompas.com – 06/03/2023, 09:37 WIB)

Pada artikel itu juga disebutkan bahwa WNI paling banyak berobat ke Malaysia, yaitu sebanyak satu juta orang. Sebagai WNI yang sering bolak-balik berobat ke Penang, pernyataan Pak Jokowi itu tidak mengherankan saya.

Bermula karena ibu saya sakit bertahun-tahun sampai beberapa kali dirawat di RS swasta di Jakarta tapi tidak pernah sembuh, akhirnya saya mengantar beliau berobat di RS Adventist Penang pada 2013. Hanya bertemu dokter spesialis satu kali saja plus cek darah, langsung ketahuan bahwa ibu saya mengidap kanker stadium empat! Meski setahun kemudian ibu saya meninggal, namun saya sangat puas dengan pelayanan RS di Penang.

Ternyata cerita seperti ibu saya banyak kemiripan dengan WNI yang saya temui di Penang. Mereka mengaku ke sana karena salah diagnosa di Indonesia! Saya bingung bisa begitu. Padahal tesnya (cek darah/rontgen/MRI) sama, tapi mengapa mengartikannya bisa berbeda? Berarti ini masalah SDM, bukan? Padahal lagi, banyak mahasiswa Malaysia yang justru kuliah kedokteran di Indonesia. Apa yang salah dong?

Sejak itulah saya memutuskan untuk medical check-up di Penang secara reguler setiap dua tahun sekali. Selain karena harganya lebih murah, hasilnya lebih cepat dan akurat. Sebagai wanita berstatus lajang, pemeriksaan kewanitaan tidak judgemental seperti di Indonesia – you know what I mean! Singkat cerita, dari hasil cek terakhir, saya terdeteksi suatu penyakit. Maka bulan Mei lalu, saya dioperasi besar di Penang.

Saya di kamar Penang Adventist Hospital

Sebelumnya saya sudah dua kali dioperasi di Jakarta, saya jadi tahu perbedaannya. Pertama, dokter di Penang tahu persis biaya operasi dan melesetnya hanya 2%. Di Jakarta, dokter pasti menyuruh untuk bertanya biayanya ke bagian admission RS. Kenyataannya malah jauh lebih besar, sekitar 25% dari perkiraan biaya awal! Lalu, harga dokter dan obat di RS Indonesia tergantung kelas kamarnya. Sementara di Penang biayanya sama saja untuk semua kelas kamar, jadi harga kamar adalah tambahan biaya.

Kedua, operasi di Jakarta tidak pernah on time. Di Penang, dibilang operasi jam 8 pagi, sejak jam 7 saya sudah di ruang persiapan lalu berbaring di meja operasi untuk dibius. Begitu jam 8 teng, dokter mulai membedah saya! FYI, saat di ruang persiapan ada 8 orang lain yang sama-sama mau dioperasi. Berarti ada 9 operasi pada saat yang sama! RS mana di Indonesia yang bisa mengalahkan fasilitas seperti itu?

Sementara persamaannya saat diopname di Penang: sama-sama berbagi kamar dengan pasien orang Indonesia! Hehe! Konon pasien RS di Penang itu 70%-nya WNI. Sebagian besar berasal dari Medan yang terbang cuma 45 menit ke Penang.

Kesimpulan berdasarkan pengalaman pribadi saya mengenai perbedaan pelayanan kesehatan antara Penang dan Jakarta, sebagai berikut:

  1. Biaya berobat di Penang lebih murah sekitar 30%, bahkan operasi jantung katanya bisa sampai 50% lebih murah. Penyebabnya karena di Malaysia pajak alat kesehatannya 0%! Pajak impor obat-obatan di Malaysia juga rendah. Saya aja setiap ke Penang pasti beli banyak titipan obat-obatan.
  2. Pasien di Penang tidak pernah lama menunggu antrean. Jumlah pasiennya tidak sebanyak di Indonesia sehingga lebih cepat ditangani oleh dokter. Sistem antrean, janji temu, administrasi, dan teknologi informasi pun lebih canggih. Beberapa kenalan saya mengatakan bahwa mereka ketemu dokter pagi, sorenya bisa langsung operasi kecil, besoknya boleh pulang.
  3. Dokter spesialis di Penang hanya praktik di satu RS dari pagi sampai sore. Tidak seperti di Indonesia dokternya bisa praktik di beberapa RS dalam satu hari, belum termasuk waktu tempuh dan macet – apalagi di Jabodetabek!
  4. Dokter di Penang sangat terbuka dan bersedia ditanya-tanya pasien. Setengah jam diskusi sama dokter mah biasa! Mereka sangat straight forward mengenai kondisi pasien, risiko dan efek buruknya pun dibeberkan.
  5. Pelayanan RS di Penang lebih cepat dan efektif. Contohnya, hasil medical check-up lengkap (termasuk tes darah, urin, tinja, USG, rontgen, EKG, mammogram, dll) bisa jadi hanya dalam beberapa jam. Itupun berpusat di satu ruangan saja, tidak harus mengantre ke setiap dokter spesialis seperti di Jakarta. Kalau diopname di RS pun tidak dibiarkan berlama-lama menginap.

Kelebihan RS di Jakarta dibandingkan di Penang bagi saya cuma satu, yaitu para perawatnya lebih ramah! Di Penang perawatnya banyak yang jutek, terutama yang nenek-nenek. Perbedaan budaya sih ini. Soal bahasa, semua tenaga kesehatan (berusaha) berbahasa Indonesia, tapi kadang membuat saya jengah. Contohnya, “Buka celana dalam dan beha ibu!” atau “Ibu sudah berak?” Hahahaha!

Biar bagaimanapun, saya masih percaya kok dengan kehebatan dokter Indonesia. Buktinya saya punya asuransi kesehatan dan BPJS untuk pengobatan di Indonesia, jadi masihlah ke dokter/RS di Jakarta (semoga nggak sering-sering!). Namun bila Anda atau keluarga pengen medical check-up, merasa sakit tapi belum sembuh, atau butuh second opinion, boleh dicoba ke berobat ke Penang. Bonusnya bisa jalan-jalan dan makan-makan murah dan enak!

Lalu, bagaimana caranya berobat di Penang? Baca “Panduan Berobat ke Penang” di buku The Naked Traveler 7 yang bisa dibeli di sini.

Silakan tulis pendapat atau pengalaman Anda di kolom komen ya!


Catatan: Agar blog yang berusia 18 tahun ini bertahan secara independen, silakan menyumbang “uang jajan” untuk saya di sini. Lumayan untuk menutup biaya operasi saya di Penang yang tidak ditanggung asuransi. Terima kasih banyak!

10 Comments

  • Macca Madinah
    July 14, 2023 12:26 pm

    Apa di sini profesi dokter terlalu sakral ya, jadi mereka juga seperti menjaga jarak dg pasien? Saya pernah dapat cerita teman sekul yg baru reunian (pas saya gak hadir waktu itu). Dia cerita tentang seperti ada gang2an pas reuni. Yg dokter suka berkumpul sesama dokter, katanya tapi lho.

    • Trinity
      July 14, 2023 1:23 pm

      geng kuliah sih menentukan network kerja di RS.

  • Anonymous
    July 14, 2023 12:53 pm

    Perawat di sana selain jutek apa lama jg kl dipanggil?

    • Trinity
      July 14, 2023 1:21 pm

      nggak 🙂 tinggal pencet bel!

  • Cipu Suaib
    July 24, 2023 8:28 pm

    Belum pernah ke Penang dan semoga kalau ke Penang urusannya untuk trip atau makan saja, atau paling banter medicak check up hehe. Semoga postingannya dibaca oleh banyak nakes dan menjadi rujukan untuk perbaikan layanan. Satu hal yang bikin pusing kalau ke rumah sakit di sini, adalah…… nebus resep yang bisa lamaa banget, hehehe.

  • Anonymous
    July 25, 2023 1:21 pm

    sangat berguna sekali infonya

  • Made Budiyasa Putra
    July 26, 2023 2:31 pm

    mudah mudahan nanti dengan adanya BALI INTERNATIONAL HOSPITAL yang menurut pak jokowi memang disiapkan untuk orang orang yang berobat keluar negri. pelayanannya bisa menyamai atau bahkan melebihi rumah sakit yang ada di luar negeri.

  • Jeje Sitorus
    August 21, 2023 8:46 pm

    Kawan ku yg kerja di malay jga bilang pngen netap disana. Tpi krna punya anak di indo, dia jdi terpaksa harus pulang ?

  • Anonymous
    September 24, 2023 9:36 pm

    Berobat di RS apa?

  • Anonymous
    January 16, 2024 5:05 pm

    Apa krn biaya sekolah kedokteran indo jd mau balik modal semua serba mahal. Kmrn konsul di dsa rs saja gak pke bpjs krn anak males makan smpe 1jt sama obatnya? berharap biaya berobat di indo murah biar klo sakit gak mikir panjang liat duit buat berobat utk ke dr spesialis

Leave a Reply

Leave a Reply