Setelah jadi “mbak-mbak kantoran” selama bertahun-tahun, saya punya cita-cita untuk jadi freelancer sehingga tidak usah bergantung dengan satu institusi tertentu, tidak punya bos, tidak punya kolega, tidak harus ngantor, tidak harus bangun pagi. Tapi kerjaan macam apa yang bisa survive hidup di ibu kota? Seluruh keluarga besar saya nggak ada yang jadi freelancer, dari kecil kami ditanamkan untuk bekerja kantoran dan berkarir.
Jadi bagaimana caranya saya meyakinkan diri untuk melepas kerja kantoran dengan gaji bulanan dan menjadi freelancer dengan gaji kapan-kapan?
Professor Gavino, dosen saya di Asian Institute of Management, Filipina, menasehati saya, “Follow your passion and success will follow you”. Saat itu saya tidak bisa mendeskripsikan kata “passion”. Dalam bahasa Indonesia hanya diartikan sebagai “gairah”. Lalu saya disuruh bertanya kepada diri sendiri: hal apa yang membuat saya dengan senang hati terus melakukannya? Jawabannya: jalan-jalan dan menulis. Kedua hal itu lah yang membuat saya merasa bergairah dan tidak merasa bosan bila melakukannya terus menerus. Tanpa dibayar pun saya dengan senang hati melakukannya, contohnya menulis di blog naked-traveler.com.
Jadi, passion saya adalah menulis tentang perjalanan atau menjadi travel writer. Dulu saya pikir passion saya adalah bekerja di bidang marketing communications, tapi mengapa masih juga saya males ke kantor? Kalau saya tidak digaji, tentu saya akan ngamuk-ngamuk mengerjakannya. Tapi kalau jadi travel writer, saya bisa bergairah terus menerus!
Tapi bagaimana caranya agar passion itu jadi penghasilan dan membuat saya sukses? Saya pun dikuliahi Professor Gavino. Intinya, kalau kita menginginkan sesuatu, jangan hanya di angan-angan aja. Kita harus put into action. Iya, tapi gimana? “Dimulai dengan menuliskannya. Lalu menghitung segala kemungkinan,” jawabnya.
Saya disuruh bikin MRR (Management Research Report) terhadap diri sendiri. Di sekolah S2 saya, MRR adalah thesis yang berisi business plan tentang suatu perusahaan sehingga menjadi lebih baik. Sederhananya, kita harus membuat analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), menetapkan segmen pasar, membuat produk, membuat strategi bisnis, dan pada akhirnya ada perhitungan bisnis 5 tahun ke depan.
Lalu sibuklah saya bikin MRR itu. Saya memposisikan diri sebagai sebuah perusahaan dan produknya adalah tulisan perjalanan. Saya menganalisa apa kelebihan dan kekurangan saya, kesempatan dan ancaman di industri, juga riset tentang potensi bisnis. Terakhir, saya buat file excel selama 5 tahun ke depan atau 60 bulan. Tiap kolom saya isi dengan perkiraan pengeluaran bulanan dan pemasukan dari berbagai macam pundi.
Dan tibalah saatnya saya beneran tidak bekerja kantoran. 3 bulan pertama saya asyik leyeh-leyeh di rumah, menikmati kebebasan. Bulan berikutnya mulai mikir, loh kok belum ada pemasukan? Barulah saya panik dan segera melihat MRR saya tadi. Saya mengikuti langkah-langkahnya, mengontak potensi bisnis, bikin proposal sana-sini, dan rajin menulis.
Hasilnya? Pemasukan meleset! Tapi saya tetap sabar dan terus berusaha. Lama-lama menuai untung juga, bahkan melebihi perkiraan yang saya buat sebelumnya. Ternyata kalau kita fokus pada satu hal, hasilnya jauh lebih menguntungkan. Ternyata pemasukan saya dari “menulis saja” lebih besar daripada “kerja kantoran + menulis”. Bahkan akhirnya saya dapat banyak job yang bukan menulis, misalnya jadi pembicara, karena keahlian saya yang spesifik. Bonusnya adalah saya nggak harus bangun pagi, nggak harus bermacet-macetan di Jakarta, dan punya waktu jalan-jalan yang tidak terbatas.
Tidak terbatas? Ya, pekerjaan sebagai travel writer itu bisa dikerjakan di mana saja. Traveling sih jalan terus, tapi menulis juga harus jalan. Sebagai freelancer yang tidak punya kantor, teknologi adalah hal yang penting sebagai backbone pekerjaan saya. Makanya harus punya gadget dan applications yang mendukung. Tablet Acer Iconia A500 saya adalah salah satunya. Browsing, emailing, writing, blogging, twitting, facebooking, reading, gaming, chatting, taking pictures, filming – semua tinggal sentuh doang. Long journeys jadi terasa short karena banyak yang bisa dikerjakan di tablet itu. Tidak cuma untuk bekerja, tapi juga untuk bersosialisasi dan bermain.
Nah, sekarang tanyalah pada diri sendiri: apakah passion Anda? Dan yang lebih penting, apakah Anda punya keberanian untuk mewujudkan passion Anda tersebut?
*tulisan Advertorial ini diambil dari http://www.acerid.com/2011/08/follow-your-passion/
31 Comments
Adie Riyanto
October 13, 2011 7:50 amnice posting.
Ok, I’ll try to follow my passion in writing.
This is the reason why I make this blog: http://kisahhantulaut.blogspot.com/ …. to improve my writing talent. Thanks a lot for inspiring me 😉
febby
October 13, 2011 8:40 amGreatttt!!!…… Ill follow my passion too…;)
Alid Abdul
October 13, 2011 12:43 pmNice post, bisa membangkitkan gairah pembaca 🙂
dennys
October 13, 2011 1:50 pmI feel you! Sama banget ama tuntuntan keluarga gw.
Semangat!
ferani
October 13, 2011 6:08 pmterima kasih, Trinity.. tulisan bagus kesekian. tx 🙂
astRidNoe
October 14, 2011 7:58 amTrinity, you’re surely an inspiring woman! Everytime I’m going to decide which holiday destination to go, I’d read your blog first! Interested to have your own TV show anytime soon? That’d be cool! Best of luck jeng!
dyah deedee
October 14, 2011 10:45 amuhhh saya jadi makin yakin dengan pilihan saya sekarang, untuk tidak berkerja kantoran… dan bisa mendapatkan penghasilan yang lebih dari kerja kantoran. 🙂
cemoohan bukan halangan…. semangat!!!!
Fadhil
October 14, 2011 7:21 pmParagraf terakhir adalah intinya. Terlebih kalimat terakhir. Banyak orang yang sudah sampai ketahap mengetahui passion-nya, tapi belum banyak yang berusaha mewujudkannya.
Kalau kita mengerjakan pekerjaan yg kita cintai, maka kita bahkan tidak akan merasa bekerja sekalipun.
Yenni
October 15, 2011 9:08 amSekali merengkuh dayung, 2-3 pulau lewat ya mb T. Memotivasi dapat, income dari Acer juga dapat. Siiiip laah.. 😉
niee
October 19, 2011 3:12 pmwaaahh pengen deh keluar dari rutinitas pekerja kantoran.. tapi belom tahu passion aku apaan yak? >.< *mikir kelamaan*
Awang
October 21, 2011 9:29 amGAMBLING nehhhh…..
pengen freedom, bukan orang kantoran, xixixix…
^_^d
retno dewi
October 27, 2011 7:12 pmtulisan yg inspiratif mbak T..
Ilham
November 21, 2011 2:10 pmBenar sekali, dengan melakukan sesuatu pekerjaan sesuai passion, kita seakan-akan punya energi yg unlimited…
Marlin Silamm
November 23, 2011 10:02 amtulisanmu selalu keren, mba….
thank you….
Fendray
December 6, 2011 12:00 pminspiratif mbak….moga gua bisa
Sutomo
December 10, 2011 8:44 pmAku tinggal di Padang dan beli ketiga buku Mbak (naked traveller 1-3) di palasari.com. Tapi bacanya lompat tak berurutan, mulai dari NT 2. Baca hlm 1 langsung suka, ini baru masuk ke halaman 39. He he he. Top! Di sela baca, iseng ngunjungi blog ini..eh, asyik jg, artikel2nya menginspirasi lagi. Tks byk, semoga Mbak makin sukses, berkah, dan bahagia dlm segala situasi. Amin.
Nena Namira Amedyan
December 21, 2011 11:18 amI’m going to do your way in next January. I’m gonna resign from office per 31 January and start travelling from ASEAN Countries first. Its not because I follow you,but its just because my passion too. Lucky me have passion in travelling and writing too, just like you. I wish everything going well and smooth. And you inspiring me a lot Mba T! XOXO
N.Osta
December 24, 2011 10:13 pmDanke Schön,Mbak.Tulisan-tulisan Mbak benar-benar buat saya terhanyut,serasa ikut travelling ama Mbak.
Viele Grüße aus Deutschland
Ps:Ich warte auf die Zusendung Ihre nächsten Bücher.
Tour Explora
January 19, 2012 12:32 pmvery inspiring. memang kita harus mengikuti kata hati sendiri daripada dengar kata2 orang lain yang belum tentu cocok dengan kita. good !
Kaespe
June 7, 2012 7:01 pmjust say wow!!
artikel yang cocok bagi saya yang sedang di persimpangan!
arin osanai
August 30, 2012 6:53 ampassion saya jalan-jalan juga tapi gak bisa menulis hehe…^^ seneng bgt ada blog ini jd byk inspirasi
Esti
September 30, 2012 5:58 pmJeng Trinity, Acer memberimu sponsor kan. Kalau tidak rugi lho mengiklankan secara gratis. He … he … business is business! Good luck to you
RIU
January 15, 2013 6:13 amhikz jadi terharu,..passion aq dibidang seni dan menulis ,seneng bikin cerpen juga wkt sma,ampe dipuji ama guru sma q pas ada tugas bikin cerpen,*dia gak percaya itu bikinan anak sma disangka aq nyontek* ,..tapi dari dulu ortu mengarahkan utk kerja kantoran,kuliah pun jd ambil jurusan yang mengarah ke kantoran,biar cepet dapet kerja,..pdhl hasrat keinginan belajar di bidang seni begitu besar *jadi curcol deh* hhh,…dulu suka ragu juga sih apa seni itu bisa menghasilkan uang *bengong*
dina
February 15, 2013 11:37 amMerasa tertampar hati gw baca blog ini ttg passion..hasil keisengan di waktu luang kerja buka ini blog jd makin memantapkan hati mwujudkan passion dan mngikuti kata hati
Thank youuu so much ‘naked treveler’
Marya
February 21, 2013 11:46 pmyaa ampun mba tulisannya ko saya bgt ya,saya memang masih mahasiswa sih tapi sekitar 4 bln yg lalu saya kerja sambil kuliah malem * cape tp seru* dan akhirnya resign juga karna saya merasa itu bkn passion saya,smpet mikir buat jd freelance dan wirausaha karna hidupnya merdeka karna memang passion saya itu traveling,nulis,wirausaha sama jurnalis ga nyambung juga sama background pendidikan saya yg ekonomi hehe,tp saya skrg sdg mencoba hidup dgn passion saya itu smoga bisa bertahan dan menghasilkan juga hehe..
Kharis A Arief
October 9, 2013 4:05 pmsaya suke mendengarkan musik dan baru mulai belajar nulis dan berbicara di depan umum. Mimpi jadi music director, but how? akhirnya saya menelusuri minat Blogging dengan Brand “semangat7x”. Harus Fokus ya- kuncinya mba Trinity *berjuang
eryena
April 24, 2014 1:28 pmPassion yah.
Hmmm saya juga punya passion yang lain di luar duduk di kursi kantor orang mbk, hanya saja saya belum seberani mbak Trinity untuk ngelepas kursi saya di kantor.
Pengen juga punya jam kerja yang flexible kita yang atur2.
Moga suatu saat nanti saya bisa fokus hanya mengerjakan passion saya. Amiiin
Anonymous
December 18, 2017 7:21 pmhalo mba, saya baru baca blog mba sekarang, tapi saya mau tanya mba gimana caranya jadi traveler blogger trus dibayar? aku ingin seperti mba trinity ajarin dong mba hehe
Didy
January 19, 2018 12:51 pmLove this post 😉
Jadi Semangat nulis hehe.
erawisata
January 20, 2018 7:43 pmjadi pengen, tapi kerja saya cuma jaga toko
reyneraea
March 28, 2020 4:30 amThanks so much Mbaaa….
Pas lagi merasa down, pas baca ini, rasanya kayak lagi bete terus dikasih es krim.
langsung bangkit lagi, fokus dan konsisten.
Pengen bikin tabel-tabel pencapaian deh kayaknya, biar bisa terlihat lebih jelas target dan apa saja yang kudu dilakukan.
Leave a Reply