Singapore for Adrenaline Junkies

Kalau lagi ‘sakau’ pengen melakukan aktivitas beradrenalin, pilihan terdekatnya ya ke Singapura. Setelah naik Tornado-nya Dufan, rasanya di Indonesia saya sudah tidak ada tantangan lagi. Berikut tempat-tempat yang patut dicoba bila sakau adrenalin. Saya pakai skala (1) sampai (5), dengan (5) adalah skala tertinggi alias bener-bener bikin jantung mau copot.

Tiger Sky Tower dan Singapore Flyer (1)

Tiger Sky Tower ada di Sentosa, sedangkan Singapore Flyer ada di Marina Bay.

Tidak ada yang ‘serem’ dengan kedua atraksi di atas, tapi bagi yang takut ketinggian termasuk bikin lutut lemas. Tiger Sky Tower tingginya 131 meter dan mengklaim diri sebagai observation tower tertinggi di Asia. Kita duduk melingkar di dalam ‘ruangan’ observasi menghadap kaca luar, lalu pelan-pelan ‘ruangan’ ini berputar ke atas sampai mentok dan turun lagi. Pemandangan yang terlihat tentu area seputaran Sentosa. Sedangkan Singapore Flyer tingginya 165 meter atau setinggi 42 lantai. Ia berupa Giant Ferris Wheel (seperti Bianglala di Dufan) tapi kita masuk di dalam sebuah kapsul terbuat dari kaca. Baru dibuka tahun 2008, Singapore Flyer adalah yang tertinggi di dunia saat ini – lebih tinggi 30 meter daripada London Eye. Perputarannya memakan waktu 37 menit sendiri sehingga puas melihat kota Singapura dari berbagai penjuru karena kanan-kiri-atas-bawah terbuat dari kaca tembus pandang!

Sentosa Luge & Skyride (1)

Luge adalah semacam kendaraan luncur tanpa mesin dan terbuat dari kayu. Ada track aspal sepanjang 650 meter dari puncak bukit ke bawah, tepatnya di Imbiah Lookout, Sentosa. Karena awalnya saya dipakaian helm dan ada training singkat, saya pikir akan serem. Cara mengendarainya adalah menarik setir sehingga luge meluncur, kalau mau mengurangi kecepatan atau berhenti tinggal menurunkan setirnya. Ternyata tidak seram, meski saya sudah pake kecepatan maksimum menuruni lereng. Malah menurut saya, lebih serem pas naik Skyride-nya. Kita duduk di papan kayu yang digantungkan kabel dan bergerak naik menyusuri kabel. Seperti naik cable car tapi tanpa alas, dinding, maupun atap.

Sentosa CineBlast (2)

Di antara semua atraksi di Sentosa, favorit saya adalah CineBlast. Ini tergolong cinema ride, artinya kita nonton film layar lebar dengan teknologi 4D sambil duduk di semacam kapsul berisi 6 kursi dengan sistem gerak 6 axis. Terakhir saya nonton eh naik “Extreme Log Ride”. Kami diberi kaca mata 3D dan diikat tali pengaman di kursi. Ceritanya di sebuah hutan tempat pemotongan gelondongan kayu, kita sedang naik kereta kecil di atas rel. Tiba-tiba kereta lepas kendali sehingga meluncur kencang di antara gelondongan kayu yang siap digergaji! Ditambah lagi kereta meluncur tinggi ke atas gunung, tau-tau turun dengan curam dan cepat ke dalam air terjun! Rasanya perut saya benar-benar teraduk-aduk, ditambah lagi dengan efek angin kencang yang menerpa muka. Sepanjang film saya jerit-jerit dan berusaha ‘ngeles’ dari gergaji. Wih, seru banget!

Wild Wild Wet (3)

Tak banyak orang (Indonesia) tahu tentang tempat ini, tapi rides-nya lumayan bikin jantungan. Wild Wild Wet adalah water park yang berlokasi di Pasir Ris. Ada jacuzzi, air terjun, kolam arus sepanjang 335 meter, dan ada kolam ombak yang besar dan lamaa sehingga bikin capek watertrappen. Yang lumayan seru adalah Ular-Lah, luncuran dari ketinggian gedung 3 lantai dengan menggunakan ban. Ada juga Waterworks, luncuran ganda yang satu terbuka dan yang lain tertutup. Sialnya, ketika di luncuran tertutup, saya stuck di tengah luncuran.  Mungkin karena kegendutan sehingga tidak mampu meluncur sampe ke bawah. Yang jelas bikin klaustrofobik karena merem dan melek sama aja, sementara saya nggak tau gimana caranya keluar. Tapi yang paling hebat adalah Slide-Up. Kita naik ke atas menara setinggi gedung 4 lantai sambil membawa ban berisi 2 orang. Dari samping, bentuk ramp-nya seperti huruf U. Jadi dari menara (ujung atas kanan huruf ‘U’) turun hampir tegak lurus aja gitu dan terpental lagi ke ramp sebelahnya bolak-balik. Duh, bikin lemes bener!

G-5 Extreme Swing & G-Max Reverse Bungy (4)

Keduanya terletak di Clarke Quay, tempat gaul di pinggir Singapore River yang berjajar restoran dan nightclub. Dari jauh pasti terlihat 5 tiang crane setinggi puluhan meter persis di pinggir sungai dan di bawahnya puluhan orang menonton. Pertama saya naik G-5 atau ayunan raksasa. Caranya ada kapsul bolong berisi 5 kursi tanpa alas, dinding, maupun atap. Kapsul ini pelan-pelan ditarik ke salah satu crane setinggi 50 meter. Luar biasa stres mengingat kita hanya diikat tali pengaman dengan kursi hampir terbalik dan kaki melayang di udara. Lalu.. CTAK! Tali dilepas sehingga kami terayun superkencang dengan kecepatan 120 km/jam ke depan sangat tinggiiii, dan ke belakang, dan ke depan, berkali-kali. Gilaaa!! Lain lagi dengan G-Max alias bungy-nya terbalik. Artinya, bukannya kita terjun ke bawah melainkan dilontarkan ke atas. Saya dan seorang teman didudukkan di semacam kursi yang dibalut rangka besi. Kursinya bolong aja gitu, tidak ada atap, sisi, dan tidak ada pegangan tangan. Petugas mengikatkan tali pengaman dari kedua bahu ke selangkangan dan sekeliling pinggang. Perlahan-lahan tali yang dikaitkan ke kedua tiang mengencang, bagaikan ketapel yang siap meluncurkan peluru. Dua kali asap disemburkan ke kursi, entah untuk apa. Baru saja saya mau menahan napas, tau-tau… ZIIIIINGGG… kursi terlontar ke atas ketinggian 60 meter dengan kecepatan 200 km per jam! Secara ilmiah, kita bisa merasakan 5 G Force atau sama dengan ngebut naik mobil Formula One. Tidak ada yang bisa saya lakukan selain berteriak kencang. Poros kursi berputar 360° berkali-kali sambil saya terlempar ke atas ke bawah berkali-kali! Enaaakk!!!

Battlestar Galactica, Universal Studio (4)

Ada lagi yang asik, sayangnya sampai tulisan ini dimuat Universal Studios belum dibuka. Namanya Battlestar Galactica, yang sempat saya lihat dari Tiger Sky Tower. Dari jenis jalurnya, saya bisa bilang bahwa ini masuk ke skala 4. Roller Coaster ini berjalur ganda dan mengklaim diri sebagai tertinggi di dunia. Katanya kecepatannya 90 km/jam sampai ke ketinggian 14 lantai.