naked-travel-540x540Travel

Travel

[Adv] Cara hemat bermain di Sentosa

Pilihan seru wahana di Sentosa

Liburan sekolah ini rencana liburan ke mana kah? Ada yang rencana ke Singapura? Well, Singapura adalah negara tetangga terdekat dan termudah aksesnya dari Indonesia. Orang Indonesia pertama kali ke luar negeri pun sebagian besar ke Singapura dulu. Rasanya emang beda banget, disamain sama Jakarta juga beda. Singapura sangat teratur dan bersih dengan infrastruktur yang canggih sehingga akses ke mana-mana mudah.

Pusat wisata di Singapura terletak di Sentosa, sebuah pulau yang telah direklamasi sehingga menampung segala macam fasilitas hiburan untuk segala usia. Tak heran Sentosa mengklaim diri sebagai “Asia’s Favorite Playground”. Selain Resort World, Sentosa terbagi 3 area lain, yaitu: Imbiah Lookout, Beaches dan Siloso Point. Masing-masing terdapat berbagai macam wahana permainan yang seru. Ke sananya paling gampang naik MRT jalur ungu (North-East Line) sampai stasion MRT Harbour Front. Masuk ke Vivo City, naik ke lantai 3, lalu naik Sentosa Express.

continue reading

Travel

Bagian mana TNT3 yang direvisi?

Setelah mendapat kabar bahwa buku “The Naked Traveler 3” ditarik dari peredaran untuk direvisi, maka pertanyaan selanjutnya yang muncul adalah: Bagian mana TNT3 yang direvisi? Konon setelah ditimbang-timbang, akhirnya ‘hanya’ tulisan berjudul “Mandi Bugil Rame-Rame” yang direvisi. Perbedaan TNT3 edisi ‘orihinal’ dan edisi ‘revisi’ sebagai berikut: – Judul “Mandi Bugil Rame-Rame” di edisi original berubah menjadi “Onsen, Mandi Rame-Rame” di edisi…

continue reading

Travel

TNT3 is banned!

Kabar sangat buruk! Buku “The Naked Traveler 3” resmi dibredel (ditarik dari peredaran)!!! mexican viagra Arrggghhh!!! Setelah kejadian TNT1, ternyata masih juga TNT3 ikutan kena dibredel, padahal baru launching tanggal 7 Mei! Alasannya masih sama: isinya terlalu vulgar! Informasi yang bisa saya berikan saat ini sbb: – Saya mendapat kabar pembredelan ini Rabu malam, 18 Mei 2011, dari pihak penerbit.…

continue reading

Travel

FAQ “The Naked Traveler 3” (TNT3)

Kapan TNT3 beredar di toko buku?
Pertama dijual saat launching TNT3 pada 7 Mei 2011, lalu bisa didapatkan di Gramedia Grand Indonesia. Secara bertahap, beredar di toko-toko buku di Jabodetabek mulai minggu ke-2 Mei, di Pulau Jawa (Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, dll) mulai minggu ke-3 Mei, di luar Pulau Jawa (Bali, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, dll) mulai minggu ke-4 Mei. Penjualan online sudah ada di bukukita.com, sedangkan di blog TNT mulai minggu ke-2 Mei.

Berapakah harga TNT3? Ada berapa halaman?
Rp 54.000. Ada 324+ halaman (lebih tebal daripada TNT1, lebih tipis daripada TNT2).

TNT3 jenis kertasnya seperti apa? Apakah sama seperti kertas TNT1 dan TNT2?
Jenis kertas TNT3 berbeda dengan TNT1 yang putih dan TNT2 yang kertas koran. Yang jelas, jenis kertasnya nyaman di mata dan bukunya ringan.

Mengapa cover TNT3 warnanya oranye?
Setelah TNT1 warna biru, TNT2 warna hijau, maka TNT3 jadi oranye setelah voting pembaca melalui Twitter dan Facebook. Nanti warna cover TNT4 juga begitu mekanismenya.
FYI, 500 pcs cetakan TNT3 pertama memang diburu-buru nyetaknya untuk dibawa pas launching, jadi warna cover oranyenya “turun”.  Selebihnya warna oranye itu akan lebih “ngejreng”.  Jadi, kalau Anda punya TNT3 yang warna oranye di cover-nya agak muda, berarti Anda boleh bangga karena menjadi pemilik pertama edisi orisinil! 🙂

continue reading

Travel

I love you, Ninja!

Mas Ninja

Banyak yang salah kaprah terhadap ninja. Dulu saya tahu ninja dari film berjudul Teenage Mutant Ninja Turtles atau dibahasa-Indonesiakan menjadi Kura-Kura Ninja, disingkat KKN. Ada juga yang bilang ninja semacam gaya berantem dari Jepang, tokoh superhero, bahkan disangka kelompok pembunuh bayaran. Sepertinya gambaran tentang ninja banyak terpengaruh film-film Hollywood dan komik yang kebenarannya nggak jelas. Ninja digambarkan bisa terbang seperti Superman, berjalan di atas air, menyelinap di barisan musuh lalu membunuh jenderal.

Manfaat traveling salah satunya adalah menambah wawasan. Karena saya pergi ke Iga-Ryu Ninja Museum di Kota Iga, Mie Prefecture, Jepang, saya baru tahu kalau ninja itu sebenarnya adalah mata-mata (spionase) yang di-hire oleh kaum bangsawan di Jepang sejak abad ke-4. Jadi mereka semacam James Bond gitu. Ninja mengumpulkan intelijen, menganalisis kekuatan militernya, memikirkan cara untuk mengalahkan musuh, tapi justru tidak melawan musuh secara langsung. Mereka menurunkan kemampuan musuh untuk melawan. Adapun senjata mereka digunakan hanya untuk bela diri. Seni perang itulah yang disebut dengan ninjutsu. Orang yang praktek ninjutsu disebut dengan ninja. Jadi, ninja dan pedang itu hanyalah gambaran di film dan komik.

continue reading