Siapa sih yang nggak mau jalan-jalan murah? Sejak ada low cost airlines, orang semakin mudah dan murah untuk bepergian jauh. Orang pun sudah maklum terhadap konsep ‘ada harga ada mutu’. Tapi untuk mencari penginapan murah, masih banyak orang yang kelimpungan.
Tidak semua penginapan punya website. Kalau pun ada, bawaannya curiga karena takut hanya bagus di gambarnya doang. Sejak ada konsep hostel di negara barat, orang sudah mengerti bahwa kalau mau murah harus terima tidak nyaman. Sayangnya masih banyak yang salah kaprah memberikan nama, bahkan ada hidden charge yang tidak diinformasikan sebelumnya.
Tahun lalu di kota Fethiye, Turki, akibat sebuah hostel melakukan kesalahan over-booking, saya dipindahkan ke sebuah hotel dengan harga sama. Tentu saja saya senang sekali bisa tinggal di hotel dengan harga hostel. Begitu masuk kamarnya, saya sibuk mencari remote control AC dan TV. Maklum saya habis berlayar naik kapal laut selama 4 hari dengan suhu udara mencapai 40°C, jadi bawaannya mau ‘ngadem’ di kamar sambil nonton TV. Saya sampe memanjat meja untuk mencoba menyalakan AC secara manual dan memencet-mencet segala tombol di TV, namun tetap tidak bisa nyala. Lalu saya menghubungi resepsionis. Katanya kalau mau pake AC harus bayar tambahan 10 Turkish Lira, begitu pula dengan TV. Dengan misuh-misuh saya akhirnya membayar extra charge demi AC dan melupakan nonton TV, baru mereka memberikan saya remote control. Sialan, jebakan batman! Kalau saja hotel mau terbuka memberikan informasi lengkap sebelumnya, saya sih nggak bakal sekesal ini.