by Mayawati Nurhalim*

Siapa pun yang berniat jalan-jalan ke India, bersiaplah mengalami serangkaian peristiwa mengejutkan. Apalagi kalau kita mengunjungi kota-kota kecilnya yang miskin. Bukan cuma soal jorok dan kumuh, melainkan juga soal banyaknya pengemis agresif dan para penipu berkedok macam-macam.
Lagi enak-enak tidur di kamar hotel, bisa-bisanya pintu diketuk 4 orang cleaning service berbadan tegap berkulit gelap laksana bodyguard demi dapat tip. Gara-garanya saya pernah kasih tip kepada salah seorang room boy. Rupanya air susu dibalas air tuba. Room boy lainnya jadi hobi mengetuk kamar, mengantarkan apa saja yang tidak kita minta. Begitu pula dengan para pengemis yang ternyata sangat ‘setia kawan’. Saya pikir aman memberikan uang pada pengemis cilik yang berdiri sendirian di gerbang hotel. Eh ternyata si pengemis ini solider kepada teman-teman seperngemisannya. Dia kasih tahulah kalau rombongan kami murah hati, dan wusshh… tiba-tiba banyak pengemis lain membuntuti kami. Pake acara nyolek-nyolek lengan kita segala. Yang mengejutkan, setelah kakak saya bilang “Sorry” dan tak memberi uang, kakak saya dibentak oleh seorang pengemis cilik perempuan, “No sorry!”. Buset.