by Nelda Afriany*
Meskipun sudah berkali-kali melalui imigrasi di bandara suatu negara, saya tetap deg-degan menghadapinya. Rasanya semua jadi serba salah dan kikuk. Mungkin banyak kasus yang mereka alami sehingga membuat pemeriksaan paspor bikin jiper orang (atau cuma saya saja ya?). Kalau saja semua petugas imigrasi tampangnya ramah dan suka senyum, saya tidak begitu grogi. Tapi kalau tampangnya serius dan galak, berdiri di antrian panjang menunggu giliran pun bisa bikin lutut saya lemas.
Negara pertama yang saya kunjungi adalah Jerman, meskipun hanya transit dalam perjalanan menuju Oslo, Norwegia. Saat itu Norwegia belum masuk visa Schengen, jadi untuk keluar dari airport di Jerman, saya bikin visa transit. Ketika di bagian imigrasi airport Frankfurt am Main, mas-masnya yang muda dan ramah mengajak saya bicara. Dia bertanya, apa saya bisa bahasa Jerman. Ketika saya jawab ya, ia langsung bertanya macam-macam dalam bahasa Jerman. Mulai di mana saya belajar bahasa Jerman, universitas mana, dan mau ngapain di Jerman. Haduh, untung bisa jawab semua.