Visa doesn’t take you anywhere

Sialnya jadi orang Indonesia yang mempunyai paspor hijau bergambar Garuda, mau ke luar negeri itu susah dan ribet banget. Apalagi kalau bukan karena urusan visa! Bayangkan, kita disuruh isi formulir berlembar-lembar, bawa dokumen ini-itu, bawa foto yang ada ukuran khusus, mengantri panjang, diwawancara, bahkan disuruh bayar hampir sejuta rupiah, tunggu seminggu, tapi tanpa kepastian – dan kalau visa ditolak uang tidak bisa kembali! Mengurus visa memang bikin deg-degan, terutama menunggu hasilnya.

Tidak heran paspor orang Indonesia isinya kebanyakan cap-capan imigrasi Singapura dan Malaysia karena kedua negara tersebut menjadi negara yang disinggahi orang Indonesia jika ke luar negeri pertama kali dan tidak perlu visa. Tapi tahukah Anda bahwa dengan paspor Indonesia, kita bisa ke 11 negara-negara berikut tanpa apply visa? Thailand, Malaysia, Singapore, Brunei Darussalam, Filipina, Hong Kong, Macao, Chile, Moroko, Peru, dan Vietnam. Lumayan juga ada 11 negara yang percaya kepada warga negara Indonesia untuk main ke negaranya tanpa syarat apa-apa kecuali boleh tinggal di negara tersebut maksimal sebulan. Well, sebenarnya sih peraturan ini bisa berlaku karena ada sistem reciprocal, paspor ke-11 negara tersebut juga dapat masuk Indonesia tanpa apply visa juga. Di luar 11 negara tersebut, kita harus mengurusnya di Kedutaan Besar negara yang ingin kita tuju di Indonesia, kecuali bagi warga Indonesia yang tinggal di luar negeri. Bukti visanya berupa sticker yang ditempel di paspor. Tapi kalau kita pengen pergi ke negara-negara yang tidak punya Kedutaan di Indonesia menimbulkan masalah lain, biasanya kita harus apply di Kedutaan negara yang menjajahnya. Nah, ribet bukan?

Ironisnya, orang luar masuk ke Indonesia gampang banget. Mereka hanya bermodalkan paspor yang berlaku saja. Makanya saya setuju banget dengan kebijakan pemerintah yang baru berlaku beberapa tahun belakangan ini untuk mengutip bayaran untuk visa Indonesia. Harga visa-on-arrival Indonesia, US$ 10 untuk 3 hari atau US$ 25 untuk 30 hari. Meskipun murah, paling tidak pemerintah Indonesia harus cool sedikit lah, atau bagi saya pribadi sih sebagai ‘balas dendam’ saja. Hehe! Untuk turis yang ingin tinggal di Indonesia lebih dari batas waktu itu harus mengurus di Kedutaan Besar Indonesia di luar negeri. Sticker visa Indonesia bentuknya keren juga, berwarna biru dengan gambar latar kepulauan Indonesia. Lebih keren daripada visa negara Eropa yang plain saja.

Peraturan visa rasanya setiap tahun berbeda-beda, tergantung keadaan politiknya. Yang jelas, makin lama makin ribet urusannya. Dulu sih kebanyakan bisa diurus oleh travel agent, tinggal lengkapi dokumen dan bayar. Ada juga yang bisa diurus travel agent tapi pada saat wawancara kita tetap harus datang sendiri ke Kedutaan. Dapat atau tidaknya visa sungguh saya tidak tahu apa penyebabnya. Ada yang bilang kalau duit di rekening banyak, tapi sepupu saya yang tajir pernah ditolak visa Australianya. Ada yang bilang kalau sudah banyak visa di paspor akan semakin mudah, tapi teman saya ditolak visa Amerikanya. Sepertinya faktor keberuntungan jadi salah satu penentunya.

Katanya visa Amerika Serikat paling susah didapat, tapi untungnya saya sudah pernah punya 2 kali, terakhir urus tahun 1997. Sudah siap dengan dokumen setumpuk di tangan dan antrian yang panjang, saya menjadi deg-degan juga mengingat orang-orang di depan saya kok pada lama-lama ditanya, malah ada yang sekeluarga yang satu boleh yang lain tidak dapat visa, pake nangis-nangis segala lagi. Akhirnya giliran saya diwawancara oleh petugasnya. Dia cuman nanya dengan juteknya ngapain ke Amerika, saya menjawab untuk training karena mau buka franchise pertama dari Amerika di Indonesia. Begitu tahu nama perusahaannya, si bapak langsung matanya membelalak, “Really? That headquarter is in my hometown! I’m really glad you open that in Indonesia!”. Dan cap-cap-cap, keluarlah visa Amerika saya, multiple 5 tahun pula. Wah, ikatan primordial berlaku juga ternyata.

Terakhir saya mengurus visa Schengen di Kedutaan Besar Austria. Syaratnya harus bawa bukti booking-an tiket pesawat pulang pergi, booking-an hotel, slip gaji, bukti keuangan dari bank 3 bulan terakhir, asuransi perjalanan yang menjamin minimal 30.000 Euro, foto (berwarna, ukuran 3,5 x 4,5 cm, berlatar belakang terang), isi formulir, dan bayar 35 Euro. Tiga minggu sebelum keberangkatan, saya memasukkan visa application saya ke Kedutaan. Minggu kedua tanpa ada hasil, saya jadi blingsatan. Duh, tiket pesawat yang harganya tidak murah dan tidak bisa refund itu sudah di tangan tapi visa tak kunjung tiba. Mau tahu kapan keluarnya visa tersebut? 6 jam sebelum pesawat saya terbang ke Vienna! Halah!

Alasan ketatnya peraturan visa di negara maju memang sangat bisa dimengerti. Mereka tidak mau dibebani dengan para imigran gelap yang katanya dapat meningkatkan pengangguran, kriminalitas, dan bla bla bla. Sialnya paspor Indonesia sering disamakan perlakuannya dengan negara-negara Afrika yang ga jelas gitu. Inilah akibat nila setitik jadi rusak susu sebelahnya eh sebelanga. Kasian kan orang Indonesia yang memang niatnya pengen jalan-jalan doang seperti saya?

61 Comments

  • Theresia
    September 7, 2009 11:58 pm

    Saya baca, WNI juga bebas visa untuk berpergian ke Kolombia. Oya, untuk negara Irlandia, WNI tetap harus apply visa (BUKAN visa Schengen!), tetapi dibebaskan biaya visa (lumayan ngirit 60 Euro)

  • dian
    October 21, 2009 6:30 pm

    eh kalo ke iran kan juga bebas visa tapi dengan surat sponsor.aku mau ke esfahan aja sebenarnya.ada yang pengalaman dengan iran

  • Siti
    November 9, 2009 1:28 pm

    Saya sebagai pelaku bisnis yang berhubungan dengan orang asing, sangat kecewa dengan peraturan negara yang mengharuskan wisatawan membayar visa, apalagi mereka kesini untuk berlibur dan menghabiskan uang. Karena itu juga wisatawan Indonesia turun terus menerus setiap tahunnya, karena mereka lebih memilih pergi ke negara asia lainnya yang lebih bersahabat. Dan tidak berbelit2 dengan urusan keimigrasian…
    Yah memang kita kalau bepergian ke negara maju harus punya syarat2 tertentu, kalau punya uangnya kenapa harus ribet? Sekarang kan bisa minta travel agent untuk book seat dulu untuk aplikasi visa, tidak usah bayar dulu, dan apply nya juga minimal 2 bulan sebelum berangkat, jadi aman untuk tahu dapat atau tidak visanya…

  • early
    November 16, 2009 5:11 pm

    hmm soal Visa masing-masing negara memang punya aturan sendiri-sendiri. tetapi berdasarkan pengalaman, memang jika kita punya sponsor (dapat beasiswa atau undangan dari pihak LN) maka akan lebih mudah. tetapi untuk tujuan sekolah misalnya, di Uni Eropa kita biasanya akan dikasih visa selama 3 bulan dulu dan itu hanya berlaku utk negara tujuan studi, sedangkan selanjutnya nanti kita harus mengurus visa Schengen yang dapat berlaku di seluruh negara anggota Uni Eropa di kota tempat kita belajar, dengan terlebih dulu mendaftarkan diri sebagai penduduk di kota setempat. jadi ngga perlu ribet ke kantor imigrasi yang terpisah seperti di Indonesia. wahhh ini yg bikin saya iri, betapa jaringan internet sudah benar-benar diterapkan. karena misalnya kita pindah kota di Jerman, kita pun dengan mudah dapat mendaftarkan diri dan visa Schengen masih berlaku (yang kita dapat dari pemerintah kota sebelumnya). kecuali jika visa Schengen kita memang habis, ya dapat diurus di kantor pemerintah kota setempat (kalo di Jerman istilahnya di Stadthaus). hanya saja lucunya alasan untuk memperpanjang visa di masing-masing kota masih beda-beda, ada yang berdasarkan jaminan asuransi yang diberikan atau juga karena kepastian studi kita (yang misalnya jika dapat beasiswa, harus sudah test bahasa Jerman dengan nilai bagus, karena kalo ngga bagus kita harus pulang! dan tentu saja visa ngga bisa diperpanjang, nah lo!). walahhh inilah yg bikin kami para student harus kerja keras mendapatkan nilai bagus hehe…

    pengalaman saya, ternyata misalnya jika paspor kita hilang dan kita harus ngurus ulang di kedutaan Indonesia dan setelah itu harus mengurus mendapatkan visa Schengen lagi, ternyata cukup menarik! di KJRI, ngurus paspor saja (padahal kita nih WNI dan paspor saya hilang krn bukan kesalahan saya, dihilangkan oleh Deutsch Post) ternyata ribet banget, ngga jelas harus bayar berapa dan berapa lama..setelah dengan berbagai macam argumen plus minta tlg teman yg kenal dg petugas KJRI, paspor baru jadi selama sebulan! duhhh amit-amit….eh, setelah itu saya ke kantor pemerintah kota setempat untuk minta visa Schengen lagi cuma membutuhkan waktu 5 menit – karena data pribadi saya kan masih ada dan tidak pake bayar! (sebelumnya juga ngga perlu bayar). tuhhh kan betapa bedanya pelayanan birokrasi di negara kita dengan negara maju.

  • ROMY
    November 21, 2009 8:30 pm

    dear all,
    saya berencana berangkat ke Austria akhir Januari 2010 dlm rangka studi singkat (short course),,
    Mohon info dan pencerahan bagi yang pernah atau baru2 saja menguurus VISA schengen KE Austria bagaimana proses dan persyaratan pengurusan VISA di kedutaan Austria.
    1. apakah bukti tiket pesawat harus yang asli atau cuma bukti booking saja?
    2. apakah asuransi disertakan pada saat apply VISA atau pada waktu udah dapet VISA (seperti di kedutaan belanda)?
    3.dan persyaratan tambahan/lain (klo ada) yg tidak disebutkan di situs kedutaan austria?

    NB: maskapai yang menawarkan tiket pesawat murah ke vienna, apa ya?

    mohon pencerahan

    TERima kasih
    ROMY

  • KS
    December 16, 2009 11:21 pm

    Dear Romy,

    Biasanya sih bukti booking doang aja yg diperluin, soale kalo beli tiketnya duluan terus ditolak visa, tiket pesawat gak bisa dibalikin lagi jadi duit alias angus. Gw dulu pas apply visa schengen ke spanyol juga gitu yg diminta cuman bukti booking doang. Ntar pas mau ngambil visanya, kedubes bersangkutan nelpon suruhlo beli tiketnya dan diliatin tiket asli and lo bawa pulang visa. Kalo lo dah pernah apply visa schengen di kedubes blanda, ya prosedurnya mirip2 sih, soale visa schengen kan untuk beberapa negara eropa. Tiket murah ke Vienna, bisa lo liat di KLM atau Lufthansa.

  • Djoni
    January 8, 2010 6:16 pm

    Ecuador, Oman, Fiji juga bebas visa untuk paspor Indonesia, sedangkan Panama bebas visa kalo udah ada visa Amerika ato Kanada yg masih berlaku dan pernah digunakan. Korea Selatan juga bebas visa jika singgah dalam perjalanan ke/dari Amerika, Kanada, Australia, New Zealand, Schengen, sedangkan Taiwan bisa dengan daftar di internet untuk ijin masuk jika sudah ada visa negara2 di atas. Negara2 yg kasih visa on arrival ada: Maldives, Palau, Kamboja, Srilanka, Nepal. Untuk akuratnya, check lagi di internet sebelum mau ke sana 🙂

  • Halim
    January 11, 2010 1:50 pm

    Pak KS,
    saya msh bingung tentang bukti booking tiket.
    Saya ada rencana ke Australia bersama orang tua utk berlibur. Masalahnya ortu saya sudah pernah di tolak 2x.
    Kalu saya tanya2 travel agent, kalu booking tiket harus udah bayar DP dahulu. Travel agent mana yang bisa membantu booking tiket tanpa bayar DP dulu ya pak?
    Tks

  • toko keripik
    May 1, 2010 9:46 pm

    pak halim,

    yang saya tau semua travel pasti ada DP dulu, karena mereka juga harus bayar di depan ke kedutaan untuk urus Visa dan jika Visa ditolak maka uang tidak kembali. begitupun kalau kita mengurus sendiri atau untuk Australia lewat agent VFS Indonesia yang di Jl. Jend. Sudirman Jakarta Selatan, harus bayar di muka, tidak bisa bayar di akhir.

    semoga berguna infonya.
    salam,
    tokokeripik.multiply.com

  • wiwien
    May 3, 2010 12:05 pm

    visa schengen amazing…bisa kemana2..hehe

  • Amanda
    May 27, 2010 7:13 pm

    wah..soal Visa jadi bikin aku pusingggg.. :'( awal mei lalu (tgl3) aku apply visa ke prancis, eh entah kenapa jadinya lama banget dan hari ini setelah aku hub. ternyata visaku ditolak! dan parahnya, kedubes prancis tidak bisa memberitahu alasan kenapa visa kita bisa ditolak. Sedih banget nih mana sebenarnya selasa tgl 2 juni besok aku berangkay ke paris :'( semua dokumen termasuk attestion d’accueil atau proof of accomondation sudah ada..entah ada salah apa sama dokumen2 saya. takutnya kalao sudah ditolak, susah untuk apply ulang. ada saran? :'(

  • Down to earth
    June 26, 2010 7:54 pm

    Hallo semua,

    Tanyakan dong apa yang sudah dikerjakan pemerintah Indonesia, bukan mempertanyakan mengapa kedutaan asing memperlakukan warga kita seperti cerita-cerita diatas.

    Sejak 1 Januari 2010, warga Malaysia dan Brunei boleh masuk ke wilayah Schengen dan tinggal selama tiga bulan (bukan untuk bekerja atau studi). Sebelumnya warga negara Singapura juga dah dapat fasilitas ini. Ini adalah buah dari pemahaman dan perjuangan pemerintah malaysia mengenai arti strategis kata reciprocal/reciprocity, artinya pemerintah Malaysia telah berhasil melobi Uni Eropa dan membantu warga negaranya untuk keluar negeri tanpa visa.

    Sebaliknya pada kita, harga diri kita dan bangsa digadaikan dengan Visa On Arrival, asal punya tiket pp, orang asing dah keluar masuk indonesia seenak udelnya. Gak mikir resiko apa ya, betapa bodohnya!!!!!! penyelundup, imigran gelap, penipu, pekerja seks pembawa HIV bisa melakukan kegiatannya di Indonesia dengan modal tiket pp dan bayar VOA 25 Dollar doang. Maslahnya, daftar negara yang mendapat fasilitas VOA justru makin panjang…jang…

    Jadi kalo paspor garuda terutama warna ijo mo dihargai, kita (pem RI) yan harus menghargai paspornya sendiri dulu. Jangan pake alasan menarik turis asing, lha wong gak pernah diteliti juga kok apa wisatawan asing nambah jumlahnya. LAGIAN INGAT AJA GARUDA TUH DUA KALI DAPAT LARANGAN TERBANG UNI EROPA, BAHKAN SETELAH PERBAIKAN HABIS-HABISAN,SO PITY, MEMELAS KE UNI EROPA.

    HAPUSKAN/KURANGI VISA ON ARRIVAL, LAKUKAN ASAS RESIPROSITAS

    JAGA HARGA DIRI BANGSA

  • derry
    June 28, 2010 2:18 am

    betul mbak/ ibu siti… saya dulu pernah bawa tamu ke borobudur, prambanan dan bbrp tempat2 lain. mereka menolak masuk karena turis asing bayar jauh beda dr turis lokal. alasannya krn kalau di negara mereka, kalau kebijakan ini diterapkan pasti byk yg nganggap diskriminatif.

    buat pak/ ibu down to earth jg setuju banget. jd ngiri sm sm warga spore, malaysia/ brunei 🙁

  • ummie kasiyati
    June 29, 2010 6:30 pm

    w0w ngeri ya ….. aku sudah pernah ke erope tapi semu company yang urus ngak banyak masalah , neski tabungan cuma 300.000 ndak wawancara lagi . but sekarang posisi ku lagi di brunei darussalam dan bulan september diundang pacar ke negaranya perancis , kawan … bisa bantu aku bagaimana urusan visa kalau aku tinggal dan kerja dibrunei .

  • Turis Indie
    July 9, 2010 7:11 pm

    Yang menyakitkan negara tetangga seperti Malaysia yang ga jauh2 beda ama kita malah ga usah apply visa sesusah kita. Banyak negara yang kasih ijin masuk langsung buat WN negara itu.

  • Nina
    July 10, 2010 2:24 am

    Amanda.. biasa pihak kedutaan emang gak akan kasih alasan kenapa visa kita ditolak. Jangan takut apply lagi tapi dikasih tenggang waktu.. 6 bulan lagi bisa kamu try untuk apply visa.
    Aku dulu juga bingung mo apply visa ampe nanya2 mbak Trinity. Ternyata emang gak susah kok apply visa, asal dokumen lengkap kap, pasti visa lolos. Coba kamu cek lagi dokumen2 kemaren apa mungkin ada yg kurang?

    Down To Earth… bukan maksud merendahkan bangsa sendiri, tapi seperti mbak trinity bilang, nila setitik rusak susu sebelanga…
    kenyataan banyak sekali WNI dateng ke Eropa dengan visa turis tapi ujung2nya gak mau pulang pilih kerja di sini walopun akhirnya jadi ilegal.. I know some of them.. alasannya di indo gak dapet kerjaan.. dan beberapa warga negara lain yg ilegal di sini sangat banyak… mungkin untuk pengurangan imigran gelap… Kalau Indo memang mau diberlakukan “apply visa kudu ke KBRI” sudah bisa dijamin banyak turis asing akan pilih ke tempat lain, ini jelas akan merugikan negara kita juga… secara promosi turisme di Indonesia belum segencar promo2 turisme di negara asia lain (walopun sumpah Indonesia jauh lebih bagus).. Pemerintah kita kudu berbenah diri soal turisme and visa ini… 🙂

  • melanie
    July 25, 2010 2:49 pm

    Dear all,

    Saya mau apply visa schengen , mungkin ada yang bisa bantu saya, pertanyaan apa saja yang biasa ditanyakan pada saat wawancara? dan berapa lama perkiraan waktu antriannya dari mulai tiba di kedutaan sampai tahap wawancaranya(saya berangkat pake visa turis melalui agent dan no antrian sudah diambilkan oleh agent)
    mohon pencerahannya

  • octa
    August 3, 2010 7:55 am

    @melanie
    cek info paling lengkap di web kb Belanda tuh, gak ditanya macem2 kok cuma tujuan doang,berapa hari, ngapain, stayed dimana. kao pake agen sih langsung datng ke loket diatas jam 13

  • chleo7
    August 12, 2010 5:31 pm

    tgl 1 oktober nanti saya akan ke austria…
    ada yg tau full detail info biar visa ga di reject…

    ada ga penerbangan langsung dari jakarta ? :)mohon bantuanx..tnx 😀

  • samantha
    August 13, 2010 11:30 am

    halo semua!!
    ada yang tahu apakah untuk mengajukan visa schengen memang harus ada bukti bayar confirmed hotel?
    saya mau backpackingan nih (jerman, belanda, perancis, itali) katanya saya harus apply visa ke negara yang bakal paling lama saya tinggali, masalahnya belum tahu juga bakal ngabisin waktu berapa hari di satu negara, saya senang mengexplore tempat soalnya dan belum tahu persis akan tinggal di hostel mana, yang udah2 tiap saya traveling, saya mobile sekali dan saya biasanya langsung aja informasi cari hostel murah di area tempat saya sedang berada, terus terang agak keberatan juga ditanyain persyaratan seperti itu, mau minta bantuan host katanya mereka juga harus daftar ngedaftarin kita ya ke pemerintah daerahnya ? kok kayanya jadi ngerepotin banget (ada yang punya info tentang ini gak sih, atau alternatif hostel super murah (misal di perancis) buat persyaratan visa ini, please?? )

  • s.berhitu
    November 5, 2010 3:54 am

    Saya memang dulu warganera RI dan memang sangat susah untuk masuk ke Europa, tetapi dengan keberanian harus mempunyai cara tersendiri jika mau sukses dinegeri orang.

    Memang ditahun 1973 pasport RI jika masuk Jerman Hamburg tanpa visa 3 bulan, dan kesempatan itu saya berusaha untuk masuk ke Belanda dengan (tidak dapat saya sebutkan)begitu berada di Belanda atur tactik….berhasil saya mendapat pasport Belanda. Dan Pasport RI saya kembalikan ke kedutaan RI. Setelah saya mempunyai pasport Belanda kemanapun saya pergi keseluruh dunia tanpa visa itu yang enaknya yang penting ada tiket pulang pergi. Baru-baru ini masuk ke Singapore dapat visa gratis 90 hari. Masuk ke Jakarta on rival visa bayar 25 Dolar

    Kalau dibandingkan dulu memengang pasport RI ya ampun pengurusan visa masuk kenegara lain ke europa dan Amerika
    bikin pusing kepala, sampai saya katakan sialnya jadi warga negara Indonesia.

    Setelah memengang pasport Europa tidak ada masalah mau kemana hari esok tiket ada ditangan kita naik pesawat ketempat tujuan…maklumlah pasport negara kaya dari pada pasport RI negara miskin. Ini pengalaman saya setelah menjadi warga negara Europa jaminan hidup tidak usa dihiraukan…pasti terkamin sampai kita masuk kekuburan.

  • SeniRupa
    November 7, 2010 3:53 am

    Walah-walah kok jadi melebar dari topik awalnya..

    yawes, bagi yang tidak berkenan untuk tinggal di NKRI yaa silakan pindah dengan damai tanpa harus menjelek-jelekan negri ini. Toh’ hal tersebut akan membantu menurunkan jumlah populasi yg sudah membludak ini kan? Tetapi inget, jika sudah pindah jangan coba-coba untuk mengeruk rupiah seperakpun (penghasilan) dari tanah ini.

    Bumi itu luas dan tidak ada paksaan untuk memilih tinggal dimanapun selama secara legal.

    untuk masalah VOA, saya setuju dengan Trinity (memang) perlu diberlakukan agar warga asing tidak bisa seenaknya keluar masuk tanpa terkendali. Pemerintah memberlakukan VOA juga semata utk meningkatkan harga diri bangsa dan pemasukan juga..

    Pada basicnya pemerintah hanya mengikuti kesepakatan yang ada, jika negara tsb membebas visakan kpd passport RI maka pemerintah juga akan membebaskan visa bagi warga negara asing itu. (seperti yg terjadi antara RI dan Chile).

    Setidaknya dgn VOA utk asing masuk ke Indo hanya dgn USD25 sangatlah murah dan dijamin tanpa reject apalagi uang tdk kembali seperti yg dilakukan embassy asing tsb kpd warga kita.

    PS : Lucu saja dengan mudah dan gampang banyak dari kalian membandingkan RI dgn EU yg notabene negara maju (salah alamat) bagaikan mengadu bajaj dengan truk gandeng.

    Jika ingin membandingkan Indonesia harus dengan yg se-levelnya seperti dgn RRC, India atau Brazil (dilihat dr segala aspek mulai dr income penduduknya hingga luas dan populasi rakyatnya).

  • nunun djakfar
    November 9, 2010 11:42 am

    wadow..aq jadi sedih n bingung baca komentar kalian semua..sedih ya krn begini ..bingung karena kok ribet bgt ya.

  • rahma
    November 23, 2010 10:53 pm

    Maaf smua nya,mo nanya,,
    Pacarku kerja di malaysia,,barusan tas nya ilang,,ada paspor+visa kerja malaysia yg jd satu..
    Kira2 gmna cara urus paspor+visa kerja yg hilang? Apa utk visa nya nanti harus byr lg?
    Makasih utk bantuannya..

  • Ayu Try
    November 24, 2010 10:59 am

    Mau nanya nih,
    kan katanya k Hongkong ga perlu Visa,tapi kok temenku yang k Hongkong bulan Desember 2009 harus pake visa ya ???

  • Renz
    March 13, 2011 12:57 pm

    Buat S. Berhitu kasihan sekali ya anda…mudah2an pada saat masuk kubur banyak org bule yang melayat juga seperti di Indonesia. Klau saya sih bangga banget jadi WNI dibandingkan jadi warga asing apalagi Belanda yg pernah menjajah negara Indonesia. Amit-amit deh…Satu hal lagi ga ada negara di dunia seperti di Indonesia, Kepulauan, Keragaman budaya, bahasa, suku bangsa, bahasa daerah, makanan daerah, and so on. Orang2 bule aja banyak yg suka tinggal disini, lha ini malah pindah…Kasihan deh…uang bukan segalanya bung…

  • selvi_wahyu
    April 26, 2011 3:58 pm

    Hi

    Saya ada rencana next month mau ke darwin dan saya sudah beli tiket promo mgkin sudah 6 bulan yg lalu, saking excitednya kalo saya akhirnya bisa juga menginjakan kaki di benua australia, itu karena begitu bahagia bisa liat negara lain selain malaysia dan sin, saya ga sampe kepikir lagi kalo saya harus apply visa, nah sekarang di saat waktu begitu dekat dan teman mengingatkan saya kalo kita harus punya endapan dana sebesar 50 juta, oh my god, i will go to haj if i have this money, ini bener bener bikin saya sedikit belingsatan dan mati gaya, jujur tiket udah di tangan pp dan hotel sudah di booked, dan saya tidak berpikir akan begitu mudah karena financial issue, hmhm …padahal saya kan cm mau jalan2x ala backpacker dan cuma 3 hari pula, feel something bad if think that i could not cause money….horible,mungkin bisa dibantu atau saran masalah saya ini, ya pastinya untuk disana kami pasti sudah memikirkan biaya biaya makan dll…thanks atas perhatiannya

  • Nanna
    May 6, 2011 10:04 am

    Dear ayu Try,
    Untuk visa hongkong itu Passport Indonesia bisa on arrival, terkecuali di tiket dia route untuk jakarta – shenzhen dan memang masuk shenzhen itu harus bikin visa di kedutaan china.

  • joko:-)
    August 25, 2011 10:10 pm

    wahai tkw dan tki pulanglah ke negeri ini yg kaya raya. 🙂

  • Nina Silvia
    August 27, 2011 12:25 pm

    Dear Teman-teman penyedia jasa wisata di Indonesia,

    Saya antara setuju dan tidak kalau kita memberikan visa on arrival, tapi kalau itu memberikan peluang ekonomi bagi bangsa kita kenapa tidak,
    dan kedua, saya tidak setuju banget dengan complain-complain ttg kenapa harga tiket masuk untuk warga asing lebih mahal.

    Wajar dong…
    orang dari negara maju bayar lebih mahal, la wong cuma 20rb untuk warga kita, itu kan sangat murah,di India dan Bangladesh juga semua addmission fee untuk orang asing lebih mahal, dan para londo-londo ini membayar dengan senang hati aja, karena bagi mereka itu masih murah, itu kan cuma mental kita dan gimana kita memberikan pengertian aja sama tamu-tamu itu kenapa mereka byr lebih mahal dikit.

    coba deh cari jalan keluar jangan selalu menyalahkan negara ini.

    salam,
    nina

  • Nina Silvia
    August 27, 2011 12:27 pm

    Ah tidak semua mudah kok bagi orang amerika dan eropa,
    tergantung nasib juga, mungkin secara garis besar mudah kalau jadi orang eropa karena tidak akan di curigai mencari kerja di negara orang lain,

    buktinya teman saya orang swedia dan amerika, di tolak mentah-mentah oleh High Commissioner India.

    tergantung hoki juga

  • Nina Silvia
    August 27, 2011 12:34 pm

    Dan satu lagi, buat orang eropa,

    coba adu peruntungan anda untuk visa india, ga selalu lolos lhooo..
    udah ada bukti, ga satu, 3 teman saya orang amerika,swedia kena tolak mentah2.

    so ga selalu salah ibu pertiwi ini, karena anda punya passport garuda.

    stop blaming my country !

  • franko
    September 8, 2011 1:01 am

    dear Rekan2 semua,

    mohon pencerahannya donk,

    di kantor saya akan mengadakan seminar internasional (acara 3 hari di pertengahan oktober 2011), mengundang speaker2 dr beberapa negara, kami bekerja sama dengan panitia dr malaysia. panitia malaysia meminta kami untuk membantu pengurusan Visa bagi 50 speaker dan tamu (wna) undangan yang bakal hadir di indonesia.

    pertanyaan saya:
    1. bagaimana prosedur pengurusan visa kolektif terhadap 50 wna tersebut?
    2. berapa harikah pengurusan visa kolektif tersebut?
    3. biaya perorangnya berapa?
    4. dokumen apa saja yang harus di persiapakan oleh 50 orang tersebut?

    maav klo pertanyaan saya kurang tepat, jujur ini hal baru bagi saya.

    best regards

  • Inri Parauba
    September 17, 2011 10:04 pm

    hallo!
    saya mau ke Perancis desember ini, saya akan menginap di rumah teman saya yg saya kenal lewat Facebook, tp kita sering berkomunikasi lewat email, fb, video cam lewat skype, juga telponan. saya juga diperkenalkan dengan orang tuanya, tapi sebenarnya sih saya pernah pacaran dgn dia,namanya Fabien Buisson selama bulan mei-juni tp skrg berteman baik dan seseuai rencana, dia meminta saya untuk tinggal saja dirumahnya. yg saya khawatirkan adalah bagaimana caranya biar saya dapat visa untuk mengunjungi teman sementara dari apa yg pernahs saya baca di salah satu blog travel, untuk mengurus visa dlm rangka mengunjungi teman harus memperlihatkan bukti bahwa kita berteman,misalnya dgn foto, nah kita belum pernah bertemu sebelumnya. tapi saya tau dia tinggalnya dimana krn dia pernah mengirimi saya hadiah dgn alamat rumahnya bulan lalu, juga saya pernah mengiriminya paket ke Perancis dgn alamt yg sama. tolong kasih pencerahannya yah, saya bisa dapat visanya gak ya?

  • sberhitu
    October 17, 2011 4:11 pm

    Untuk sdr, Renz

    Negara Europa biarpun mereka kere seperti apapun…hanya dengan modal tiket ransel dapat masuk kenegara manapun.
    Kalau dibandingkan pasport biru Garuda…wow bilah kaki saat akan masuk kekubur susah untuk dapat visa Europa dan Amerka.

    Dalam hidup itu kita harus bijaksana…..bilah ada kesempatan…mengapa harus diabaikan…?kan bodoh bisa-bisa
    jadi TKI ya maklum negara yang kualitas negara miskin…lihat aja penderitaan TKI dari negaramu banyak penderitaan dalam perjuangan hidupnya….apa pernah baca TKI asal kediri yang bekerja di Hongkong dimakan anjing majikannya…? pasport Singapore dan Malaysia mengapa paling mudah masuk ke Europa….? tayakan pada pemerintahmu..apa yang sudah mereka kerjakan untuk kemajuan negaramu….?

  • Saya
    October 26, 2011 7:19 pm

    Hi semua,
    Aku udah 2x dapetin visa schengen ke Perancis, dan untungnya lancar-lancar aja, cuman butuh 9 hari proses.
    Visa schengen yang pertama aku dapetin sesuai dengan plan stay, 11 hari.
    Berangkat ke Perancis yang kedua kalinya, 8 bulan setelah keberangkatan yang pertama, juga untuk 11 hari aja, tetapi ternyata dikasih 15 hari oleh Kedutaannya.
    Biarpun lancar-lancar aja, keberangkatan yang kedua kalinya aku dapetin pertanyaan yang agak nyebelin: “yang bayar tiket kamu siapa?”
    Sebeeeeeeeeeeeeeell buanget pas ditanyain gitu.
    Emangnya manusia Indonesia ga mampu bayar apa?! Tu bule kalo di depan muka gw dah pengen gw tonjok deh! Insulting question grgrgrgrgrgrgr!!!
    Tapi begitu visaku keluar, sebelnya ilang, karena jumlah hari yang diberikan melebihi yang aku apply (biarpun cuman kelebihan 4 hari).

  • sbtulnya
    November 1, 2011 12:29 pm

    sbtulnya yah, kl mau bicara blak2an, penyebab kita susah dapet visa ke negara2 laen itu yah karena orang2 ini nih, coba aja baca komen2 disini! Rata2 pasti orang gak berduit yang cuma “numpang” ama white-princenya (baca: pangeran bule), imbasnya orang2 yang udah susah payah nyari duit kaya gw, walau penghasilan gw diatas rata2, bahkan di atas rata2 orang europe sekalipun, masi aja harus diinterogasi sini situ.

    Gw sih blon pernah ditolak visa yah, tapi tetep aja males ngerasain diskriminasi visa-nya. Pengen sih apply passport negara laen, tapi males tinggalnya itu, ribet banget. Sekalipun penghasilan gw dari inet, yang membuat gw gak perlu tinggal di indo kalo gw mau, tapi tetep aja ribet abnget tinggal di negara laen, ada sih program economic passport (bayar buat dapet passport negara laen), tapi biasanya negara2 yang bikin program gini tuh negara2 yang kurang jelas model belize atau dominica republic. Mana investnya mesti M-M an lagi :hammer:

    bener2 sial jadi WNI.

  • sbtulnya
    November 1, 2011 12:36 pm

    dan saya kurang setuju ama saudari nina. Walau bener orang amrik dan eropa sekalipun kadang masih ditolak, tapi bicara persentase, brapa banyak dari mereka yang ditolak masuk indonesia? Kalo bandingin ama orang indo yang ditolak visa-nya, tentu jauh sekali. Sekalipun mnurut gw kalau semua persyaratan jelas kemungkinan diterimanya masih lebih besar daripada ditolak, tapi kemungkinan penolakan ini gak akan pernah sekecil warga negara amerika dan swedia.

    kl boleh bicara angan2, mnurut gw harusnya semua cewe2 indo yang ga punya duit terus liburan dibiayain “white prince” mereka, gak boleh itu, ditolak mentah2. Juga orang2 yang BUKAN pemilik bisnis atau high staff profile di perusahaan2 besar (alias cuma karyawan biasa), itu juga ditolak mentah2. Jadi kalo gini kan enak, buat orang yang terbukti MAMPU BERDIRI DI ATAS KAKI SENDIRI, dan semua persyaratan jelas, harus bisa pasti diterima. Sementara yang aneh2 kaya cewe gak punya duit terus dibiayain sponsornya di luar negeri atau TKI atau karyawan2 gak jelas ya itu tolakin aja semua.

    Sorry bukannya gw ga toleran ama orang negeri sendiri, tapi kalo bicara keadilan, ya memang harus begini. Apaan orang gak punya duit sering apply visa, imbasnya kita semua jadi suka diragukan… kalo ente gak mampu ya jangan beli donk! Inget pepatah itu.

  • sbtulnya
    November 1, 2011 12:37 pm

    sorry ada ralat, maksud saya “ditolak masuk india” pada pernyataan saya di atas, trims.

  • sbtulnya
    November 1, 2011 12:43 pm

    kl mau fair sih, orang indo harusnya dibagi atas 2 passport, passport A dan passport B. Untuk passport A, persyaratannya harus entrepreneur (dan terbukti sudah berpenghasilan tinggi) atau minimal manager berjabatan tinggi di perusahaan internasional, dan bayar 10 juta per passport. Sisanya masukin ke passport B.

    Biar orang eropa liat kalo orang indo banyak jg yang punya duit, ya udah orang yang punya passport B ditolakin aja semua masuk situ, sementara passport A gak perlu visa2an lagi.

    Gak usah peduli ama kecemburuan sosial, yang namanya rasa “cemburu” gimana orangnya aja, contoh gw cemburu ama orang singapore yang walau penghasilan cemen masih boleh ke mana2, tapi disisi laen gw ga pernah cemburu ama orang naek BMW misalnya…kan relatif sekali, dan selama ada kelas2 sosial pasti ada yang namanya kecemburuan sosial. Jadi emang gak bisa diapa2in. Begonya pemerintah kita, alaah TAI LAH!

  • sm
    November 22, 2011 2:49 pm

    Tgl 10 september kemaren aku baru balik dari paris.terus rencana ntar febuari tahun depan mau pergi lg ke german.apa bisa ya?soalnya aku prnah denger katanya bagi yg sebelumnya prnah ke eropa kita mesti nunggu dulu minimal 6 bulan diindo untuk melakukan perjalanan. Berikutnya ke eropa.bener gak sih?

  • via
    November 23, 2011 3:38 pm

    Dear all,

    Mohon info buat pembuatan visa student di Uni-Eropa..saya akan studi di Italia, dan dr info yg saya dapat mahasiswa hanya dpt visa nasional (tdk bisa keluar Italia dan hanya 3 bulan). Nah, kalau saya mau apply schengen dr negara tetangga, misal Austria atau Polandia, apakah bisa apply berbarengan di jakarta, dlm arti saya akan pegang visa nasional & schengen dlm periode yg sama? atau saya harus habiskan visa nasional dulu, baru apply schengen pas udah selesaikan study saya di Italia?

    PS: buat yg pernah study di italia, ada yg tahu untuk proses Permessio di Soggiorno berapa lama dan bagaimana proses? krn kalau saya hanya bisa apply schengen pas di italy, itu hrs punya Permessio di Soggiorno dulu kan (benar ngga?)?

    dan, terakhir, saya ingin tahu mengenai visa melintas (ini terkait usaha saya cari tiket yg murah dari jakarta ke negara eropa lain di luar italia sebelum masuk italia ;p): apa saja persyaratan buat visa melintas? untuk kasus ini namanya visa melintas atau visa transit di bandara ya?

    makasih semua buat share infonya. GBU!

  • Ati
    November 23, 2011 4:19 pm

    Ada yang tau info buat visa apec? saya tugas keliling asia pacific. capek bikin visa. dateng indonesia taro passport, kadang2 jadwalnya ribet. Katanya visa apec bebas asia pacific? saya punya visa schengen, us, aust, japan, dan berbagai negara asia dan afrika. Tolong infonya trims.

  • nadia
    December 6, 2011 10:56 am

    Saya berencana stay di manila, bagaimana caranya saya mengajukan visa ke australia tanpa harus pulang dulu ke indonesia, apakah bisa ?

  • Pak Cik
    December 29, 2011 8:50 am

    seburuk2x indonesia, negara ini adalah tanah air kita, tumpahnya darah kita 😀 hidup indonesia…cuma tinggal menunggu waktu aja kita akan maju….

    Saya sudah dpt visa schengen Jerman, yg katanya terkenal paling suse 😀 alhamdulillah. Pertama kali dan dapat.

    Saya memang kerja di Perusahaan Jerman yang gede di Jakarta. Surat2x lengkap semua, cuma dia sempat nanyain soal uang ditabungan hahaahaha *muke gile dah dia kira itu bukan duit gue :p, tapi tetap bisa ngebuktiin dan meyakinkan dia….

    Walaupun gugup, yg penting pede aja n layani aja semua visa officer itu dengen ngeyelan khas indonesia, karena cuma kita yg bisa ber-ngeyel ria hehehe lo ngeyel gue layanin deh 😀

    Hidup Indonesia…..

  • Mr.Nunusaku
    June 28, 2012 3:21 pm

    Saya pernah baca diperbatasan kalimnatan Malaysia yang menulis
    mereka bangkah menyekolahkan anaknya di Malaysia karena semuanya gratis disana, ketimbang sekolahkan anaknya di Indonesia karena terbeban biaya untuk hidup aja tidak cukup.

    Lalu Ibunya katakan pada anaknya masuk aja jadi warganegara
    Malaysia ketimbang warganegara negara Indonesia hidup dalam penderitaan dan kemiskinan.

    Inilahlah jalan yang paling terbaik, daripada mati kelaparan dinegara RI yang katanya INDONESIA TANAH AIRKU YANG KAYA RAYA…?Tetapi kok rakyat Indonesia hidupnya kere..?kan ini kenyataan lihat sekitar hidupmu. kan ada sebahgian rakyt wong Jowo masih tidur dikolong jembatan.

    Inilah nasib bangsa RI hidup penuh penderitaan dalam kekuasan bangsa sendiri…?kasihan nasib bangsa ini….pantasan banyak menjadi TKI di Arab dan Malaysia!
    biarpun jadi budak dinegeri orang kan hidup terjamin…?

  • novi
    August 15, 2012 7:50 pm

    Saya mau tanya pak..
    Saya ingin mengurus visa korea selatan..tetapi nama di pasport saya nama tunggal..tidak ada first name atau last name..kira2 nama tunggal menjadi masalah tidak..saya khawatir visa saya akan di tolak
    Trimakasih pak…

  • dayu
    September 7, 2012 12:51 pm

    hai, pernah disusahin sm embassy pas apply visa ga? atau pernah denger cerita temen soal ini? help make a change by sign the petition for a ‘objective and nicer treatment for indonesian”
    bertindak adil, objektif, tidak berlebihan dalam proses pengajuan visa
    http://www.change.org/id/petisi/kedutaan-negara-schengen-di-indonesia-terutama-german-dan-belanda-bertindak-adil-objektif-tidak-berlebihan-dalam-proses-pengajuan-visa?utm_campaign=share_button_modal&utm_medium=facebook&utm_source=share_petition&utm_term=25764884

  • Rasti
    January 22, 2013 6:34 pm

    Mas sbetulnya Tanpa mengurangi rasa hormat pada anda …anda mungkin punya uang banyak dan bisa hidup dimana Saja anda mau but one thing u should alert your attitude like that wont bring you in good social life …..di Australia new zeland n ocean pacific also USA n England (which is have same attitude)people love underdog they hate people up themselves ..PS.lo makan nasi kan bukan emas so gak usah dibedabedain lah…emang lo prince william…so buat yang mau migrant ke negara luar or just for visit please liat Dulu budayanya …menurut saya udah ok ko pemerintah memberlakukan voa karena masuk wilayah lain kita juga harus Bayar…sebetulnya yang membuat kita Susah dapat visa adalah 1.indonesia banyak terrorism belakangan ini,kemudian banyak Kapal masuk Dari Indonesia ke Christmas Island (semua ke record ke immigrasi Australia dan di share ke immigrasi seluruh dunia,3 banyak yang pake visa turis /pelAjar untuk bekerja n overstay….

  • randy
    April 13, 2013 8:49 am

    gan ada yg tau gak syarat mengajukan visa ke australia?untuk bekerja agar gampang keluar visanya.thanks sebelumnya

Leave a Reply

Leave a Reply