Search:

Travel

Mandi bugil rame-rame

Myojinkan open air bath

Yang saya tahu sebelumnya, onsen adalah mandi ala Jepang. Padahal onsen artinya adalah hot spring atau sumber mata air panas di Jepang yang dialirkan ke tempat pemandian umum. Dengan banyaknya gunung berapi di Jepang, onsen mudah ditemukan di mana-mana, terutama di daerah pedesaan. Untuk buka onsen harus ada lisensi khusus atas 19 kandungan mineralnya dan banyak onsen yang buka 24 jam saking lakunya. Onsen dipercaya dapat menyembuhkan penyakit, seperti sakit persendian, sakit kulit, sampai diabetes. Dulu onsen hanya sekedar tempat mandi umum, tapi sekarang telah menjadi gaya hidup orang Jepang dan sumber pemasukan industri pariwisata.

Pertama kali saya mencoba onsen bersama cewek Jepang bernama Kyoko di sebuah hotel di Takayama jam 10 malam. Teman saya, Riki, via bbm bilang bahwa onsen melarang orang bertato masuk karena takut disangka anggota Yakuza. Lah, udah jauh-jauh ke Jepang masa gara-gara bertato saya nggak bisa nyoba onsen? “Diplester aja!”, usulnya. Lah, mau seberapa banyak plester untuk nutupin? Apa ntar malah keliatan kayak punya penyakit kulit? Saya pun mengaku kepada Kyoko kalo saya punya tato. Dia bilang, “Blagak cuek aja, kan kamu orang asing yang nggak ngerti peraturan.” Saya mengangguk setuju dan berjalan pede masuk ke onsen.

continue reading

Travel

Siapa bilang Jepang mahal banget?

Mount Fuji

Mendengar kata “jalan-jalan di Jepang” rasanya langsung terbayang 1 kata, yaitu “mahal”. Tapi apa benar Jepang semahal itu? Setelah merasakan sendiri jalan-jalan di Jepang, saya berkesimpulan bahwa Jepang tidak semahal yang saya bayangkan. Malah masih lebih murah daripada Eropa. Soal bahasa, ternyata tidak sesulit yang saya bayangkan. Malah jauh lebih sulit ketika saya traveling di China daratan. Orang-orang Jepang itu ramah dan sopan, meski tidak bisa berbahasa Inggris tapi kalau kita bertanya akan diberi tahu dengan detail bahkan kadang diantar.

Anyway, mahal memang relatif, tapi kalau tahu caranya, kita bisa kok menekan budget. Berikut tips jalan-jalan hemat di Jepang secara general (Catatan: 1 Yen = Rp 108, harga di November 2010);

continue reading

Travel

Thailand Shows

 

yang cewek beneran yang mana hayo?

Kebanyakan orang kalau jalan-jalan ke Thailand untuk liat candi dan istana, makan-makan, belanja, pijat, atau ke pantai (yang ramai). Setelah kesekian kalinya ke Thailand, saya mencoba aktivitas yang lain daripada yang lain, yang hanya ada di Thailand, seperti menonton show alias pertunjukan. Jangan mesum dulu, ini bukan show “begituan” di Patpong kok. Meski saya juga pernah nonton sampe-sampe buku pertama saya dibredel karena menceritakan dengan gamblang apa yang saya lihat di sana, tapi ada show-show lain di Thailand yang sangat menarik untuk disimak.

Thailand terkenal dengan para ladyboy alias banci, tapi mereka tidak malu karenanya. Kalau kita menganggap tabu, di sana malah dijadikan obyek wisata yang menguntungkan. Karena penasaran, saya nonton show banci di Calypso Cabaret di Bangkok beberapa tahun yang lalu. Jangan kira banci-banci ini seperti yang kita lihat di perempatan lampu merah atau di taman-taman gelap, banci Thailand ini cantik dan berbakat. Show itu lucu, parodi bintang-bintang Hollywood meski jauh dari mirip karena operasi transgendernya belum sempurna. Minggu lalu saya nonton lagi kabaret banci bernama Tiffany’s Show di Pattaya yang mengklaim diri sebagai The Original Transversite Show yang berdiri sejak tahun 1974. Bedanya, di Tiffany ini teaternya tiga kali lebih besar dan pertunjukannya lebih cultural dan serius. Kostumnya bak karnaval dengan bulu-bulu tinggi di kepala dan baju berpayet, setting panggung pun variatif sesuai tema. Demi selera pasar, mereka juga menampilkan tarian dan nyanyian Korea, China, Rusia, India – 4 besar asal turis di Thailand. Agak bosan menonton 1,5 jam pertunjukannya sih, tapi begitu keluar gedung saya justru tercengang melihat para banci yang cuantik-cuantik dan luangsing buanget! Hasil permaknya sempurna: rahang kecil, hidung mancung, payudara besar, bulu hilang, jakun pun hilang. Nggak pernah saya lihat banci “sesempurna” di situ. Konon banci Tiffany paling cantik se-Thailand, bahkan setahun sekali mereka bikin pemilihan Miss Tiffany yang akan menjadi bintang panggung.

continue reading

Anthology Posts

Jadi guru TK di sekolah Thailand

by SN*

sesi curhat

Awal tahun 2010 saya berangkat ke Thailand dengan tujuan mengambil sertifikasi mengajar di Pattaya. Dengan bantuan sekolah perantara, akhirnya saya mendapat kesempatan untuk magang di salah satu sekolah swasta di daerah Sriracha yang merupakan kawasan industri antara Bangkok dan Pattaya.

Tiba di sekolah, saya terkagum-kagum melihat gedung sekolah yang ternyata cukup besar. Total murid di sekolah tersebut hampir mencapai 2000 orang dengan staf guru hampir 80 orang. Dimulailah sesi wawancara dengan sang manajer yang merangkap sebagai penerjemah, sang kepala sekolah yang tidak bisa berbahasa Inggris, dan sang wakil kepala sekolah yang katanya sih bisa berbahasa Inggris tetapi hanya senyum-senyum saja. Wawancara itu lebih didominasi oleh perbincangan mereka dalam bahasa lokal, sehingga saya harus pasang tampang cuek berada di tengah-tengah mereka.

continue reading

Travel

Wakatobi: surga di atas, surga di bawah

terumbu karang Wakatobi

Bayangkan kalau ada sebuah tempat yang mengklaim dirinya dengan moto “surga di atas, surga di bawah”. Jangan jorok dulu, itu adalah motonya Wakatobi – sebuah kabupaten di Sulawesi Tenggara. Disebut juga Tukang Besi Islands, wilayahnya seluas 1,39 juta hektar tapi 97%-nya adalah laut dan dihuni sekitar 100 ribu penduduk. Fakta yang sangat menarik, alam bawah laut Wakatobi memiliki 750 spesies karang dari 850 spesies yang ada di dunia. Red Sea yang terkenal itu aja cuma ada 200 spesies, bahkan Karibia cuma ada 70 spesies! Pentingnya keanekaragaman terumbu karang bagi para penyelam adalah kita dapat melihat beraneka ragam spesies di satu tempat sekaligus tanpa banyak usaha, jadi nggak liat yang itu-itu doang.

Saya membuktikan “surga di bawah” ketika menyelam di sekitar Pulau Tomia dan Hoga. Tak usah sampai menyelam, dari kapal pun terumbu karangnya terlihat jelas. Begitu masuk…  widiih, terumbu karangnya rapat menempel, tumbuh subur dan sehat. Sekali jalan memang tidak pernah sama pemandangannya. Mulai dari karang yang bentuknya seperti otak, di sebelahnya ada karang berbentuk hamparan kembang kol dan mawar raksasa, lalu bentuk pentol-pentol, bentuk meja, dll. Belum lagi soft coral-nya mulai dari bentuk bunga kecil, pohon, jamur, sampai kipas laut (sea fan) yang gede-gede dan berwarna-warni ngejreng.

continue reading