Tidak ada yang bisa menahan keinginan saya untuk jalan-jalan. Meski terkena disentri amuba, meski dengan duit pas-pasan, meski ini-itu, akhirnya sebentar lagi saya akan berangkat ke Komodo. Mengapa Komodo? Sebagai orang Indonesia, saya merasa malu bila belum pernah melihat langsung hewan menyeramkan yang termasuk spesies kadal terbesar di dunia dan hanya terdapat di Indonesia ini. Keinginan yang sudah lama tertunda…
Bingung saya setiap ditanya begitu. Masalahnya, tidak kerja = tidak bisa nabung = tidak bisa jalan2. Sampe2 hampir setiap malam saya mimpi traveling mulu! Memang benar, kalo mau jalan2 harus punya minimal 3 hal: waktu, uang, kesehatan. Padahal lagi jobless gini (kata teman saya, harusnya pake kata in between jobs), saya punya buanyak waktu… tapi ga punya duit. Dulu lagi kerja,…
haduh, gaptek banget gua. untung ada suparman & ibab.
*Tulisan ini dimuat di “U Magazine” edisi Juli 2008 halaman 54-63 dg sedikit bagian yg telah diedit————————————————————————- Negros, nama sebuah pulau di Filipina yang sangat politicaly incorrect karena berbau rasis, membuat saya memutuskan untuk pergi ke sana. Apalagi yang mengajak adalah teman sekelas di kampus, Lowell Yu, yang memang asal Negros sehingga saya tidak usah repot-repot merencakan perjalanan. Terus terang…
Kabar Gembira!Buku The Naked Traveler akhirnya sudah bisa dibeli di toko2 buku terdekat.Tidak ada perubahan thd sampul, isi, maupun harga – hanya saja jumlah halamannya berubah krn ada beberapa cerita yg dipotong akibat kena sensor.Buruan beli yaa… yang banyak sekalian, mumpung masih hangat dan belum ada yg protes lagi. Happy reading! cheers,T(konon disebut sbg penulis porno yg gagal, hihihi)