by Milka Yeanne*
Gara-gara AirAsia buka penerbangan baru di bulan Agustus lalu dengan destinasi ke Seoul, jiwa traveling saya bergetar hebat saat itu juga dan sukseslah saya membooking tiket KL-Incheon pp seharga Rp 750,000 untuk keberangkatan awal Desember 2010. Seperti mimpi saja rasanya bisa mengunjungi Korea Selatan karena bisa dibilang pengetahuan saya tentang Korea selama ini nol besar, alias tidak tahu apa-apa sama sekali. Saya pun bukan penggemar drama serial Korea, sehingga tidak familiar dengan bahasanya, budayanya, makanannya, dll. Maka setiap malam saya habiskan waktu luang untuk survey dan browsing di internet selama 3 bulan sehingga sebelum berangkat saya merasa telah mengenal negara ini 90%.
Setelah saya tiba disana, terkagum-kagum jadinya karena ternyata hampir semua tanda dan petunjuk jalan di Korea disertai dengan bahasa Inggris yang jelas, bahkan di dalam bis umum pun tersedia pengumuman dalam bahasa Inggris, Jepang dan Mandarin untuk setiap halte yang akan dilewati sehingga kita tidak perlu takut kebablasan. Intinya, saya sama sekali tidak mengalami kesulitan saat bepergian kemanapun saat disana, padahal saya hanya menggunakan subway dan bis umum serta berjalan kaki tentunya. Tak pernah saya mengalami yang namanya disorientasi ataupun tersesat, bertanya arah ke orang lokal pun tidak karena banyak orang Korea yang tidak bisa berbahasa Inggris.