Saat ada kerjaan ke Filipina, saya sengaja extend seminggu untuk mengunjungi sahabat saya Alda, teman sekelas sekaligus roommate di kampus AIM Manila. Alda sudah pernah menginap di rumah saya di Jakarta, saya pernah mengunjunginya saat dia bekerja di Dubai, beberapa kali kami sempat traveling bareng. Akhirnya baru kesampean menginap di rumahnya di Davao City di Pulau Mindanao pada Januari 2016.
Mindanao adalah pulau paling selatan di Filipina yang dekat dengan utaranya Kalimantan dan Sulawesi. Tak heran di wilayah ini paling banyak penganut Islam karena dulu asal penduduknya dari Malaysia dan Indonesia. Sayangnya wilayah Mindanao dicap tidak aman karena di sana lah pusat Abu Sayyaf, kelompok militan Islam yang sering melakukan aksi terorisme, seperti pemboman dan penculikan, juga aksi kriminal lainnya. Terakhir mereka menculik tiga turis asing di Samal Island beberapa bulan sebelum keberangkatan saya! Tapi kata Alda tidak usah khawatir, karena saya bukan target. Baiklah.
Rupanya ayahnya Alda adalah konsultan Gubernur Davao Oriental. Beliau mempromosikan saya sebagai “blogger terkenal”, jadilah saya diundang menjadi tamu kehormatan. Saya, ditemani Alda, akan diajak jalan-jalan ke tempat wisata, disediakan mobil berplat merah dan supir, ditraktir makan, dan menginap di rumah Gubernur! Wah, seumur hidup saya aja nggak pernah ketemu Gubernur DKI Jakarta, apalagi diajak nginep. Diundang gubernur manapun di Indonesia juga nggak pernah sih. Lagian, siapa gue? Hehehe!
Davao Oriental adalah sebuah propinsi di Pulau Mindanao. Ibu kotanya bernama Mati yang berjarak sekitar 3 jam naik mobil dari Davao City. Iya, nama kotanya Mati! Saya aja langsung foto di depan tulisan “Mati”. Kesannya gimana gitu! Perjalanan ke sana pemandangannya keren, karena melewati pesisir yang pantainya bersih. Uniknya, ada sebuah pulau yang bernama Sleeping Dinosaurs. Saya perhatikan, bentuk pulaunya memang mirip dinosaurus yang lagi bobo! Uh, luthunah!
Kota Mati ternyata nggak mati-mati amat. Meski kotanya kecil dan agak awut-awutan, tapi kantor gubernurnya keren banget! Mirip kayak di Indonesia; bangunan paling bagus di suatu kota adalah kantor gubernurnya. Saya pun berencana sowan ke Governor Corazon Nuñez-Malanyaon. Sayangnya Gov Cora (panggilan untuk Ibu Gubernur) lagi sibuk, jadi saya tidak sempat bertemu.
Di Mati ada sebuah museum yang surprisingly merupakan museum yang paling bagus se-Filipina yang pernah saya kunjungi. Isinya adalah sejarah peradaban propinsi tersebut dan highlight destinasi wisatanya. Yang keren, display-nya interaktif, seperti lantai dan dindingnya yang berupa layar datar TV menampilkan satwa-satwa endemik yang kalau dipencet keluar informasi. Bagian yang menarik adalah tentang Mount Hamiguitan yang baru saja diresmikan menjadi UNESCO Heritage Site karena memiliki keunikan berupa hutan bonsai terluas di dunia. Sayang saya tidak sempat mengunjunginya.
Di belakang museum tersebut terdapat rumah dinas Gubernur. Di situ lah saya disuruh menginap. Wah, rumahnya mewah banget! Menghadap lembah yang cantik, rumah besar berasitektur mirip rumah kolonial Spanyol ini memiliki kolam renang. Kamar kami aja udah kayak hotel interiornya.
Sore-sore kami ke Dahican Beach. Pantai cantik berpasir putih sepanjang 7 km ini adalah andalan pariwisata Mati. Udah siap-siap mau nyebur, eh ombaknya gede banget sampe saya ciut! Masalahnya di situ tidak ada yang berenang selain para surfer profesional. Jadilah kami nongkrong aja sambil barbeque-an.
Bangun pagi, sudah disediakan sarapan di ruang makan dengan meja panjang bak jamuan kerajaan. Di kepala meja, duduk seorang pria yang memperkenalkan diri sebagai suaminya Gubernur. Namanya Louie Malanyaon. Aduh saya jadi nggak enak gini. Belum ketemu gubernur tapi suaminya jadi kebawa-bawa. Namun Sir ini orangnya asyik dan pengetahuan tentang pariwisata Davao Oriental luas. Saya pun bertanya di mana berenang yang airnya tenang? Beliau menyarankan ke San Victor Island.
Di kota Caraga, kami mampir ke San Salvador del Mundo, gereja tertua di Mindanao yang berdiri pada 1884. Dari Mati, total dua jam naik mobil ditambah naik kapal nelayan sepuluh menit, sampailah kami di pulau San Victor yang berpasir putih seluas 3 hektar. Kami menyewa saung ke petugasnya. Rupanya pulau ini dimiliki oleh gereja Katolik setempat yang sudah menyediakan fasiltas kamar mandi dan air bersih untuk bilas. Ah, menyenangkan sekali kalau dikelola dengan baik seperti ini. Saya pun langsung nyebur!
Selanjutnya kami mampir di Baganga Sunrise Boulevard. Sejatinya adalah pantai pasir putih yang ditumbuhi hutan bakau. Karena taifun Pablo yang menghancurkan propinsi tersebut pada 2012, hutan bakau itu sebagian besar terserabut dan meranggas. Namun pemandangannya jadi sangat instagrammable!
Akhirnya kami tiba di Cateel (dibaca: Kati-il), kota asal Gubernur. Ternyata rumah pribadi mereka lebih keren lagi! Berasitektur tradisional dengan daun jendela terbuat dari kerang, bertingkat tiga, serba luas dengan interior serba kayu minimalis. Kami disuruh tidur di kamar anaknya. Kekeluargaan banget nggak tuh? Malamnya Sir Louie menjamu kami. Makan cuma bertiga, eh beliau meng-hire catering khusus yang menyediakan seekor lechon (babi guling), lobster, dan udang galah. Wah, mewah bener! Saya jadi tahu perbedaan lechon ala Cateel. Babi yang hidup free range (tanpa dikandangi) ini dipotong saat baru berumur 3 bulan, sehingga dagingnya empuk dan lemaknya tipis. Bumbunya pun minimal sehingga rasanya luar biasa enaknya.
Besoknya sebelum kembali ke Davao City, kami mengunjungi Aliwagwag Falls. Denger namanya jadi pengen ketawa: Ali-wag-wag! Air terjun ini tingginya 340 meter atau tertinggi se-Filipina, tapi bentuknya berteras-teras sehingga membentuk 22 air terjun kecil yang jatuh ke kolam-kolam. Cantik banget! Meski lokasinya di tengah hutan, tapi fasilitas telah dibangun dengan baik. Di dasarnya tersedia bangunan permanen bertingkat untuk piknik, jalan setapak ke atas sudah diberi pagar dan bebatuan padat sehingga aman, kolam-kolamnya pun diberi informasi mana yang untuk anak kecil maupun orang dewasa. Salut!
Dan hari-hari selanjutnya saya jalan-jalan deh sama Alda di Davao City, kota terluas se-Filipina. Tahun 2005 saya pernah ke sana sama Yasmin, dan kotanya sendiri sekarang tak banyak berubah, hanya lebih ramai. Hebatnya, Walikota Davao telah menerapkan anti-smoking policy di seluruh kota! Destinasi wisata favorit saya sekitar Davao City adalah Eden Nature Park yang terletak di pegunungan dan Samal Island yang berpasir putih dan laut tenang. Sungguh, saya merasa aman-aman aja selama saya di Mindanao.
33 Comments
DoNurdians
May 12, 2016 8:44 pmWidih keren banget tuh tempatnya,,,kapan2 ane coba kesana ah. hahaha
nice info
Iqbal Rois
May 12, 2016 9:08 pmDavao city ini bahasa lokalnya cebuano kan mbak ya? Bukan tagalog.. Cmiiw
Kesannya daerah konflik tapi semua objek wisatanya well-managed ya..
Kayaknya se asia tenggara beneran kita nih yg ketinggalan infrastruktur objek2 wisatanya..
Anis Hidayah
May 12, 2016 10:22 pmWah, ceritanya seru mbak,,,, enak ya mbak, di ajakin keliling terus di traktir makan, gratis pula nginepnya di rumah gubernur,,,, Mau donk mba, hehehe
Wah habis ini, bisa banyak mbak Trinity gubernur di Indonesia yang ngundang mbak,,,, setelah membaca tulisan ini,,, hehehe, keren, 🙂
omnduut
May 13, 2016 6:45 pmMbak T, semoga menang di acara award itu *lupa namanya* udah mau komen itu ajah hehe
Alid Abdul
May 14, 2016 9:15 amGleeek itu kantor gubernurnya ajib benerrrr… Penasaran dengan hutan bonsainya euy 😀
The Stress Lawyer
May 14, 2016 2:18 pmJadi pengen nyobain Lechon nya.. hahaha
kreasitekno
May 15, 2016 3:12 amsemoga bisa nginep juga di tempatnya gubernur lainnya 😀
dodo
May 15, 2016 2:50 pmluar biasa kenalan nya sampe gubernur di pilipina….
-kok poto2nya ga kebuka di iPhone saya yah-
Fubuki Aida
May 15, 2016 3:21 pmKeren. Asik bgt
Dieng Tour
May 16, 2016 1:18 pmWaduh mbak Trinity tuh seneng ya, ada aja jalannya jika mau travelling. Ditunggu kisah selanjutnya Mba….
Kanigara
May 18, 2016 4:11 pmSleeping dinosaur. Iiih lutuh.
Serupedia
May 21, 2016 7:02 amkeren tempatnya,,,semoga suatu saat bisa kesana
@eviindrawanto
May 26, 2016 7:28 amBangunan luar saja unik, dalamnya rumah gubernur pasti keren ya Mbak T 🙂
sinensa
May 27, 2016 12:44 amikutan merasakan sensasi travellingnya nih. Gaya penulisan Mbak T mmg luar biasa mantap!!! Trims 🙂
icha
May 31, 2016 1:22 pmhmm, bener tu, serasa ikut nginep disana heheh
Zulfan Helmi
May 29, 2016 1:40 pmLuar biasa jadi tamu terhormat ya mba.Banganga cocok banget jadi spot foto, jadi pengen kesana 🙂
Anno
May 31, 2016 11:56 amMirip kantor gubernur gorantalo ya.
fira
May 31, 2016 1:23 pmow, beneran mirip, wah berarti gede donk tempatnya, hehehe
wadiyo
May 31, 2016 12:32 pmKapan ya bisa ke sana ya,
kalau dari Surabaya kira-kira budget yang harus disiapkan berapa ya?
thanks
Antonius Sutandy
June 4, 2016 12:39 pmwah mantep bener mendapatkan kesempatan yang bagus menginap dirumah gubernur, semoga punya kenalan seperti anda…
Roda dan Roti
June 6, 2016 1:49 pmMakannya sama sama di ujung meja, resmi banget hahaha.
Anthony
June 7, 2016 2:19 pmwihh lechon kayakya enak bner tuh
ga nyicipin balut juga? 😛 😛
keren yah bisa diundang gubernur filipin segala. maju terus mba Trinity!
wooclip @Download streaming free
June 9, 2016 11:08 amenaknya bisa nginap dirumah gubernur, dan semua gratis hehehe
Tempat nonton dan download film Box Office gratis wooclip.com
DC SHoes Indonesia
June 9, 2016 4:31 pmKeren amat bisa nginep dirumah gubernur…..
Albert Ghana (Lostinparadise.web.id)
June 18, 2016 9:35 pmwah filipina selalu jadi negara impian nih buat dikunjungi, makasih kak sudah berbagi
uray irvan prasetya
June 19, 2016 1:41 pmKisah perjalanan Kak Trinity selalu di tunggu-tunggu. Abisnya selalu keren abis.
Shinta Makus
June 21, 2016 8:30 amMbak, saya tinggal di AZ. Ngebet banget baca buku2 karangan anda, tp tiap Kali nitip utk beli kok nggak pernah nemu. Apa bisa beli on line di mizanstore.com di Indonesia? Di Gramedia selalu kosong. Tolong jawab ya Mbak, sdh pengin sekali mesem2 kalau baca, pdhal banyak juga istilah2 yg ngerti. Thanks, shinta
Pandu Aji
September 2, 2016 1:08 pmenak e mbak bisa main gratisan 😀
salima aqiqah
September 4, 2016 1:41 amwih enak banget palagi travelingnya special kayak gini
Pinterest – Nnoart
September 22, 2016 3:36 amFilipina termasuk dekat dari Indonesia, tapi sepertinya jauh lebih gampang untuk ke Malaysia, Singapura dan Thailand. Atau emang destinasi wisata di 3 negara itu lebih bagus-bagus daripada di Filipina yah?
legong bali
December 15, 2016 9:51 pmenak bener yah, mau dong mbak ikut kalo ada lagi..ngarep hehehe…
chord indonesia
April 17, 2017 11:57 pmsuasana nya sangat menggoda…
Jelajah Blitar
September 27, 2017 7:39 pmgak pengen nyobain main ke Blitar mbak?
Leave a Reply