Lesson Learned

Sejak buku TNT terbit, saya bercita-cita buku tersebut diterjemahkan ke bahasa Inggris dengan harapan akan semakin banyak pembacanya (dengan semakin besar pula royaltinya :p). Dulu saya juga bercita-cita bisa menulis dalam bahasa Inggris sebaik saya menulis dalam bahasa Indonesia, tapi dengan gaya tulisan saya yang ndeso begini mana bisa ungkapannya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris? Contohnya, bagaimana menterjemahkan ‘lempeng.com’ atau ‘capee deeh’ yang bisa sama lucunya dalam bahasa Inggris?

Kesimpulan itu dikuatkan dengan kejadian yang baru saja terjadi belakangan ini. Seseorang yang tidak saya kenal di forum Thorn Tree mempertanyakan (lebih tepatnya menyindir) Laszlo yang meng-endorse buku TNT. Rupanya setelah saya menulis komen dengan mencantumkan alamat blog TNT, orang itu memborbardir komen tentang cabe. Padahal tulisan saya cuman tentang pedasnya cabe Indonesia, eh dia merambat ke hal-hal yang lain yang tidak ada hubungannya. Saya hanya mengatakan bahwa jalapeno bagi saya tidak pedas, tapi dia teruusss berkomentar bahwa cabe Indonesia begini lah begitu lah. Ditambah lagi bahasanya yang tidak sopan membuat saya harus mengedit komennya, bahkan menghapusnya. Saya yang (berusaha) tidak terpancing, ternyata membuat dia tambah ‘napsu’ dengan menghina para pembaca/orang Indonesia. Saya jadi berpikir, kenapa dia begitu panas?

Ketika saya balik ke forum, saya pun menjadi panas. Ternyata setelah ‘membantai’ Laszlo, dia ‘membantai’ saya. Katanya saya kampungan, katanya cerita Pramugari membuat dia muak, dan katanya tulisan saya yang bilang bahwa orang Indonesia menganggap kulit putih itu lebih menarik adalah politically incorrect. Hah?! Meski saya sudah dibela Laszlo yang mengatakan bahwa tulisan saya adalah for Indonesian readership according to their values, tapi tetap dia merepet ga karuan.

Meskipun orang (bule) itu mengaku sudah pernah tinggal di Indonesia, kelihatannya dia belum mengerti bahasa Indonesia-nya tulisan saya, belum mengerti benar budaya dan nilai-nilai yang dianut orang Indonesia, serta masih belum mempunyai selera humor yang sama dengan kita. Lesson learned: tulisan saya yang sangat apa adanya dan terbuka bisa jadi dianggap melanggar SARA, HAM, dsb, bagi orang luar yang mempunyai budaya dan nilai-nilai berbeda.

Jadi, saya akan terus menulis TNT dalam bahasa Indonesia saja dan tidak diterjemahkan ke dalam bahasa asing, karena hanya orang Indonesia yang mengerti (lucunya).
Hidup Indonesia!

31 Comments

  • TJ
    March 4, 2009 4:37 am

    Ms.T, saya kira anda tetep kudu menulis TNT in english tapi dg fokus jalan2 di Indonesia. Cerita tentang Komodo, Raja Ampat, Cubadak, Ciputat (eh salah ya..). Mungkin sejauh2nya di seputaran asia tenggara, mungkin Filipina yg memang anda sudah diakui menjadi warga kehormatan di sana, atau Patpong yg di-banned itu (saya kan pengin baca).

  • vina
    March 4, 2009 6:18 pm

    saya rasa memang sebaiknya ditulis dalam bahasa indonesia saja mbak. selain lebih mudah dimengerti tingkat kelucuannya, toh kalo terkenal dan jadi bahan bicaraan banyak orang mereka para turis (bule) itu akan tetap penasaran koq untuk membaca, ga peduli itu ditulis dalam bahasa indonesia sekalipun. Dengan begitu secara nggak langsung kita juga bisa ‘memaksa’ mereka untuk mengenal bahasa kita, bukan cuma kita yg ‘dioyak-oyak’ untuk belajar bahasa mereka jika kita ingin berkunjung atau punya urusan dengan mereka. saya berharap nanti ada pinangan dari para editor luar untuk menerjemahkan buku mbak dalam bahasa inggris ato yang lainnya, kapan lagi kan situasi menjadi terbalik seperti itu.
    usul TJ juga OK tuh, untuk menginggriskan edisi jalan2 mbak yang di Indonesia. Tetap semangat ya, dari awal saya baca komen dia saya tau akan jadi rame seperti ini tapi cuekin aja mbak, itu hanya satu dari sejuta umat yang baca blog dan buku mbak. Dan rasanya dia bukan orang yg terbuka akan perbedaan dan berbagai macam pilihan hidup.

  • Winny
    March 4, 2009 9:54 pm

    Thanks for posting this. I love reading this post and like how you write.

  • Santy
    March 5, 2009 1:55 pm

    Dear Ms. Trinity,

    Santy pikir blog itu adalah tulisan yg informal. Jd knp si Bule itu mesti repot mengkritik2. Kalo dia tdk suka….please don’t read. Setiap WNI berhak mengungkapkan pendapatnya masing2…!!

  • jumai
    March 5, 2009 5:26 pm

    tulis aja tri, suami yg bule aja, pas aku terjemahin (ala aku tentu nya) bisa ketawa terbahak2 kok, keep on going!
    Memang resiko kalo go public, ada yg suka ada yg gak…..spt kata si Miley Cyrus (yg jg ngopi dr org lain) : for every one person who love you there will be 50 who will hate you.

    jgn nyerah! gambate!

  • chacha
    March 5, 2009 9:52 pm

    terus menulis, jangan terpengaruh dengan omongan orang lain, jangan dengarkan kritik yang nggak membangun kayak gitu..

  • kuching
    March 6, 2009 1:01 am

    saya bisa blajar sesuatu dari sini, jadi kalo kita ada keiniginan untuk berkembang, slama caranya masih halal, cuek aja sama orang2 nggak positif alias ‘ngeyel’… 😉

  • eszy
    March 6, 2009 8:15 am

    mbak T,

    cuek aja. jgn terpengaruh ama orang2 nggak jelas nulis comment nggak jelas (kaya gue?)
    yang penting keep writing! =)

  • Silva
    March 6, 2009 4:06 pm

    mnrt gue sih, selama itu baik dan berguna kenapa ngak di cb aja…peduli amat apa kt orang.
    ibarat pepatah..”anjing menggonggong kapila berlalu”…benar ga seh:)

  • alinarie
    March 6, 2009 4:34 pm

    toss.. setujuh lah sama yang di atas..
    tapi tapi.. agak susah emang cerita yang pramugari itu dimengerti dalam2 oleh si bule.. hehehehe…
    biasa.. lain bahasa lain perasaaan 😀

  • Mayawati
    March 6, 2009 6:59 pm

    Justru tulisan Mbak T jujur. Ada cerita yg hokie banget sampe dpt tiket gratis ke Amerika. Ada cerita yg nggak malu2 ngebuka soal “aib” sendiri, soal kesialan juga. Soal norak2nya juga yg pd dasarnya sikap ini dimiliki kita semua (termasuk saya). Jadi ceritanya nggak ngawang2 yg pengalaman bagus doang. So, kalo ada yg gak suka, biarin aja. Kita kan ngga bisa menyenangkan semua pihak dalam hidup ini.

  • Anya
    March 7, 2009 2:07 pm

    ah mungkin aja dia makelar cabe import yang merasa margin menurun paska penulisan cabe indonesia still the best…hahaha…tapi menurutku menulis dalam bahasa inggris tetap hak embak pribadi loeh, don’t ever let those people menggerus kenekatanmu mbak, sekarang jadi kagak kepengen tulis pake bahasa inggris, what makes people love you is karena kau so nekad lah mbakk…..hahahaha…ngak usah bahasa inggris bahasa indonesia nekad atau nekat aja saya bingung…..abis ini buka kamus besar bahasa ah…

  • sour
    March 10, 2009 8:53 pm

    Mungkin teh Miund bisa pertimbangkan ulang soal sulih bahasa buku TNT. Itu semua balik ke karakter orang kok. Setauku orang luar (bule benerkah? ato sok bule? krisis identitas?)dalam ber-dunia maya lebih tahu sopan santun. Kalo ‘xpat’ ini ternyata kampret (saya baca comment dia di posting-an soal cabe, and warga apa pun dia, cara dia protes sangat gak berkelas), itu masalah kepribadian. Bukan suku bangsa.
    Memang ada hal2 yang hanya bisa dimengerti sesama WNI. Selama kita gak menghina siapa2 dan apa pun (yang mana saya telaah di posting-an teh Miund soal cabe tempo hari gak ada maksud begitu)gak perlu khawatir. Seharusnya sebagai ‘xpat’, mereka jg cari tahu lebih jauh kalo ada yang mereka rasa menyinggung. Bukan langsung hantam kromo apalagi sampai ngomong hal2 yang gak pantas.
    Kesimpulan, yang kmrn mah sakit jiwa aja kurasa, hahahhaa, bangsa luar terkenal dengan kemampuannya menerima kritik. Ini mungkin ‘xpat’ produk lokal ;P

  • Dewi Pinatih
    March 12, 2009 1:55 pm

    iyah… dah baca komengnya tu orang di tulisan “cabe” entu xixixixi…. bener kata anya… jangan2 dia tu makelar cabe import tuh 😀

  • Anggi
    March 17, 2009 12:42 pm

    Sour : Ko Miund ya? Kayanya dirimu ketuker d 😀

  • nila
    March 21, 2009 9:43 pm

    Ms.T/
    nulis aja buku the NT pake bhs inggris gpp,aku udh kompor2 in temen2 traveling ku yg pinoy2 and malay gimana dahsyatnya buku km, they want to read it tp susahnya kan ditulis bhs indo, so mrk hanya bisa baca lewat terjemahan google yg mnurut aku ga begitu bagus, kaku gitu terjemahannya.
    btw, bagi linknya forum the thorn tree travel utk thread yg dimaksud di atas dwong…
    pengen baca jg ah..

  • andry
    March 23, 2009 2:16 pm

    I’ll be back…

  • wewet
    March 25, 2009 4:42 pm

    Hahh! jadi ikutan panas nih….

  • muel
    March 27, 2009 2:54 pm

    Walah, bule begitu mah dicuekin aja. Gw jg pernah ngalamin ketemu bule sejenis ini, alasannya gak jauh-jauh dari: 1. Sirik: negara kita begitu kaya sehingga penduduknya bisa (relatif) hidup santai. 2. Sok kuat: dengan bentuk fisik yg besar, bule sejenis ini merasa superior, hingga ketika diharuskan kerja di bawah terik matahari: hanya sanggup bertahan kerja 1 jam atau saat survey lapangan ke dalam hutan. 3. Memaksakan nilai budayanya: ketika mereka ngotot merasa benar, mereka terbentur dengan budaya lokal yang masif, sehingga akhir ‘menggerutu’ sendiri. 4. They just cannot live under our sunshine. Jadinya, bule seperti ini dicuekin aja. Dan benar juga komen diatas, yang diterjemahkan cerita tentang indonesia aja, sekalian promosi pariwisata kita. love you all

  • adita
    March 27, 2009 3:10 pm

    betul mbak, kalo kita nonton film barat kan tetep ga ngeh sama cerita humornya..karena bagi kita garing… so Indonesian is Indonesia…

  • salsa
    April 13, 2009 4:20 pm

    iya mba, terus aja, sekedar info biasanya kalo bule terlalu lama tinggal di sini (terutama di bali) otaknya udah tercemar, bingung nentuin kiblat barat ato timur hehehehe…. banyak sih gw ketemu bule2 yang gila seperti itu, itu kan orang kurang kerjaan sampe dia ngupdate komen2nya di web mba hehehe

  • riska
    April 16, 2009 7:04 pm

    Ikutan comment akh!
    Kebetulan aku br bgt berkunjung di sini tp dah pengen ikutan. FYI, aku bela2in baca TNT di grmed seharian mpe abis :)) Saking aku ga bs berhenti! Rasanya klo disalin ke bahasa yang berbeda tetep oke kok. Hanya saja, usulku sih mbak Trinity memasukkan buanyaaak bgt footnote yg menjelaskan hal2 yang terkait dengan budaya Indonesia. Itung2 ngajarin orang2 di luar sana gmana wise dan “wise”nya indonesian people are 😀 Tapi mgkn terbatas & ga maksimal sih, tp ga ada salahnya dicoba khan!

    Ganbatte kudasai T-chan

  • nicho
    May 8, 2009 9:14 pm

    Salut buat MS.T yang tetap konsisten nulis dengan bahasa Indonesia!
    Hidup Indonesia!
    Hehehe…

  • Feri DS
    May 12, 2009 12:06 pm

    Semangaaaattt!!!! ga peduli “orang asing” mo ngomong apa, yang penting kita bisa tambah cerdas dan bisa laughang-laughing [maksute: ketawa ketiwi]. Mbakyu T, ayo tetap lestarikan budaya Bangsa, heheheh

  • Menurut ku mah di bhs inggrisin aja lah mb.. Sodara2 ku yang dari belanda juga pada pnsaran lo ma bukunya miss gaol.. Hidup TNT!
    June 12, 2009 12:08 pm
  • sweet_aries
    June 20, 2009 2:24 pm

    waks…blm smpet baca yg “cabe” udh ilang…hiks…:(
    ada yg mo ngasih contekan gak ya?? 😀

  • Lely
    June 24, 2009 8:15 pm

    Link CABE-nya gada mbak 🙁
    Padahal penasaran. Masak iya sih, Jalapeno gak lbh pedes dari cabe rawit Indonesia? Gmn kalo Bhut Jolokia itu mbak? Kabarnya itu cabe naga :))

  • Mutia
    February 22, 2010 3:30 pm

    memang susah untuk mentransferkan joke2 yg Indonesia banget itu k bahasa lain. karena sensenya beda ya? tapi dicoba aja deh mbak.

    jangankan dari bhs indonesia ke bhs inggris, dari bhs jawa ke bhs indonesia aja susah! saya ngalamin sendiri pas harus menterjemahkan cerita lucu yg saya buat bareng sobat saya pas masih tinggal di jogja. tujuannya ya sekedar share ke temen2 di jakarta sini yg nggak ngerti bhs jawa. duh, susahnya…. misalnya, nyari padanan katanya ‘semrawang’ terus istilah ‘tumbaaaaas’ yg biasa kita pake di jawa pas beli sesuatu di warung tapi yg empunya warung lagi nggak ada d tempat, mungkin lagi ke dalam rumah, misalnya. saya jujur nggak nemu padanannya dalam bhs indonesia. 😛

  • de Luna
    April 1, 2010 5:38 pm

    setujuuuuuuuuuuuuuuuuu….merdeka!!

  • Yoseph AH
    January 2, 2011 10:33 pm

    Ke laut aja tuh yg comment negatif and ngeyelan. Sy dukung mbak Trinity nulis ver. English, terjemahan memang gak bisa persis, tp padanan kata yg mendekati pasti ada lah… Yg penting TNT bs go international, membawa nama harum bangsa n negara kita.

  • ferani
    October 12, 2011 9:17 pm

    menurutku ga ada yg salah, wong nulisnya jujur apa adanya.. :p

Leave a Reply

Leave a Reply to Lely Cancel reply