Travel

The best luxury hotels in Sanur, Bali!

By Trinity

April 12, 2024

Jauh sebelum Seminyak dan Canggu jadi hotspot di Bali, bahkan sebelum Nusa Dua berdiri kompleks resor mewah, Sanur merupakan tempat lahirnya pariwisata di Bali pada 1920-an. Hanya setengah jam berkendara dari Bandara Ngurah Rai, Pantai Sanur membentang sepanjang 5 km dan menghadap matahari terbit. Lautnya yang tenang dan masih berkesan desa nelayan karena bersandarnya kapal-kapal tradisional sehingga sangat menarik bagi turis yang mendambakan ketenangan.

Saat liburan di Bali pada awal April 2024, saya pun memilih untuk menginap di Sanur. Berikut rekomendasi dua resor bintang lima terbaik yang terletak di tepi Pantai Sanur:

Hyatt Regency Bali

Ini adalah hotel legend di Bali karena merupakan hotel international chain pertama di Bali sejak 1973 dengan nama Bali Hyatt. Setelah direnovasi, pada 2019 berubah nama menjadi Hyatt Regency Bali.

Meski hotelnya sudah berusia 50 tahun, namun tidak tampak jadul sama sekali. Justru desain klasik tradisional Bali masih dipertahankan, jadi berasa nostalgia. Lobinya yang megah masih memakai atap rumbia, tamannya masih rimbun dan estetik di lahan seluas 9 hektar. Pantaslah masih terdengar suara burung, tonggeret, dan jangkrik. Ditambah lagi bebek yang masih berkeliaran dan ikan koi di semua kolam ikannya.

Saya menginap di kamar 2 Twin Beds Club Access, Premium di lantai dasar. Kamar seluas 39 m² ini interiornya serba kayu, lantai marmer, sofa dari tenun ikat, dan teras menghadap taman asri. Yang menyenangkan adalah kamar mandi dan toiletnya terpisah! Karena mengusung gerakan sustainable, air minum disediakan di botol beling yang sudah di-seal jadi tidak buang-buang botol plastik seperti umumnya di hotel. Amenities pun bukan di dalam botol kecil sekali buang. Kopi tubruknya merek Tanamera yang nikmat dan sudah disediakan French press.

Kamar Twin Bed Premium di Hyatt Regency Bali

Pentingnya punya Club Access karena kita akan dapat akses ekslusif untuk sarapan prasmanan, minuman dan kudapan gratis sepanjang hari, serta alkohol gratis setiap jam 17.00-19.00 di Regency Club Lounge. Namun saya tidak melewatkan makan malam barbeku ala prasmanan sambil menonton tari Bali di restoran Omang-Omang. Wih, aneka grilled seafood dan daging berlimpah, apalagi dessert-nya yang kreatif seperti Kue Es Teler dan Cendol Panna Cotta—enak semua! Ada juga restoran Italia otentik bernama Pizzaria yang terkenal bagi pengunjung umum karena letaknya persis di tepi pantai.

Biar kalori agak seimbang, setiap jam 6 pagi saya ikut yoga gratis di tepi pantai sambil melihat matahari terbit. Sorenya saya berenang di tiga kolam renangnya yang besar dan adem, tapi saya paling suka berenang di Shankha Spa karena kolamnya adult only. Hehe! Ada juga gym dengan peralatan lengkap yang buka 24 jam, termasuk sauna, steam, dan jacuzzi.

Sunrise stretching at Hyatt Regency Bali beach.

Informasi dan reservasi Hyatt Regency Bali di sini.

Andaz Bali

Persis di sebelah Hyatt Regency Bali, terdapat hotel Andaz Bali yang baru buka pada 2021. Andaz adalah salah satu brand hotel grup Hyatt yang merupakan hotel lifestyle bintang lima yang berakar pada seni dan budaya lokal. Andaz Bali merupakan hotel Andaz pertama di Indonesia dan langsung hits karena sering diliput media.

Konsep Andaz Bali adalah desa modern Bali, perpaduan tradisional dan kontemporer, di lahan seluas 5,9 hektar. Ada alun-alun yang disebut Village Square, bale bengong, dan kolam ikan yang dikelilingi pepohonan rindang. Yang jelas, vibe-nya asyik banget karena vibrant dan energetic!

Saya menginap di kamar 2 Twin Beds Ocean View seluas 60 m². Baru masuk kamar aja saya terharu: saya dapat kartu ucapan selamat datang dari Village Manager yang ditulis tangan! Interior kamar cakep dengan unsur kayu, anyaman, dan batik. Kamar mandinya yang didominasi warna hitam menghadap jendela besar. Toiletnya terpisah, ada walk-in closet, dan balkon nyaman buat leyeh-leyeh.

Kamar twin bed ocean view Andaz Bali

Sama seperti Hyatt Regency Bali, air minum juga disediakan di botol beling. Mini bar berisi camilan dan softdrink semua gratis, kecuali alkohol. Ada mesin kopi dan ceret listrik, plus teko dan cangkir keramik yang cantik. Fasilitas yang paling saya suka adalah TV-nya yang berukuran 65 inci dan ada Chromecast, jadi bisa nonton streaming film di TV besar dari aplikasi pribadi!

Yang paling juara di Andaz Bali adalah sarapannya! Umumnya hotel menyediakan sarapan prasmanan, tapi di sini sarapannya a la carte alias pilih sendiri dari menu sebanyak kita mau. Bagus sih sistem begini, supaya tidak banyak food waste. Variasi menunya banyak dan dalam porsi kecil, tapi rasanya enak banget! Menu favorit saya: Prawn Omelette, French Toast, dan Soto Madura.

Di samping alun-alun terdapat empat restoran berkonsep shop house, yaitu Wok Wok (masakan Indonesia), Blue Oven (masakan Mediterania), Fire Fox (steak Asia), dan Deli & Bakery (roti, kue, es krim). Persis di tepi pantai, terdapat restoran Fisherman’s Club yang jadi favorit turis Sanur. Sesuai dengan namanya, restoran ini menyediakan hidangan aneka seafood segar yang bisa dipilih langsung atau pilih dari menu. Karena saya kurang oke memilih ikan, saya pilih saja Seafood Platter yang terdiri dari cumi, udang, kerang, dan dua ikan yang dipanggang dan dikasih aneka sambal dan saus. Ternyata pilihan saya tepat karena enak!

Bale bengong di Andaz Bali

Urusan perut terjamin, giliran saya memanjakan diri di Shankha Spa yang merupakan spa terbesar se-Sanur karena memiliki sepuluh villa spa. Ini fasilitas yang sharing antara Hyatt Regency dan Andaz. Saya ambil paket Balinese massage selama 60 menit di kamar spa yang sangat luas. Mbaknya yang sudah berpengalaman 20 tahun sungguh mahir memijat!

Aktivitas lainnya bisa pilih: berenang di tiga kolam renangnya, melihat penyu di konservasinya, bersepeda, membatik, membuat topi dari daun kelapa, menulis di daun lontar—semuanya gratis. Di sinilah kita bisa berkenalan dengan tamu-tamu lain. Ada cerita lucu ketika saya ikut kelas membatik. Saya bersama dua wanita Jerman diberikan kain polos untuk digambar dan diberi malam. Si Jerman terkejut melihat pensil yang kami gunakan, “Pensil ini merek Staedtler buatan Jerman, lho!”

Saya menyaut, “Iya, merek itu memang nomor satu di Indonesia!”

“Oh ya? Saya kenal sama pemilik Staedtler. Dia tetangga saya di Munich!” katanya.

Wow! Kebayang kan tipe tamu yang menginap di Andaz? Saya jadi bangga karena sama-sama menginap di Andaz sama tetangganya pemilik Staedtler. Hehehe!

Informasi dan reservasi Andaz Bali di sini.

Tonton video tentang asyiknya menginap di kedua hotel tersebut: