Travel

Cantiknya Musim Gugur dan Mudahnya Makanan Halal di Tohoku, Jepang!

By Trinity

January 24, 2024

Musim Gugur (autumn) adalah musim favorit saya di Jepang karena dedaunannya berwarna merah-coklat-kuning dengan arsitektur unik, jadi cantik banget! Pada awal November 2023 saya mengunjungi tempat-tempat cantik di wilayah Tohoku yang terletak di timur Pulau Honshu. Enaknya, Tohoku masih tidak begitu ramai oleh turis, sehingga nggak berebutan untuk syuting foto/video. Karena jalan bareng teman-teman Muslim, saya pun jadi tahu restoran-restoran yang halal friendly!

Peta Tohoku

Berikut panduan wisata halal berdasarkan perfekturnya, dan sudah saya urutkan agar Anda lebih mudah membuat itinerary:

Iwate

Morioka yang merupakan ibu kota perfektur Iwate, termasuk ke dalam 52 Places to Visit in 2023 versi New York Times. Berjalan kaki di sana menyenangkan karena kotanya kecil, asri, dan tampak retro. Rutenya Bank of Iwate (gedung bata merah berusia 112 tahun), Gozakyu (rumah saudagar yang berdiri sejak 1816), Konya-cho Banya (gedung biru bekas damkar berusia 132 tahun), Nakatsu-gawa River (sungai jernih tempat salmon berenang ke hulu), Morioka Castle Ruin (reruntuhan kastil), Kuil Sakurayama, dan Natural Monument Rock Splitting Cherry Tree (pohon Sakura yang tumbuh dari dalam batu besar).

Situs pariwisata paling populer di Tohoku adalah Geibikei Gorge di Ichinoseki. Sambil naik perahu, kita bisa melihat pepohonan musim gugur yang spektakuler di tebing batu kapur setinggi 50 meter yang mengapit sungai jernih berisi ikan mas gede-gede. Boat trip sekitar 90 menit ini didayung oleh seorang bapak berpakaian tradisional yang menjelaskan tempat-tempatnya, bahkan bernyanyi gembira. Saat perahu berbalik arah, kita bisa berjalan kaki di hutan sekitarnya. Pemandangannya benar-benar spektakuler!

Geibikei Gorge

Rekomendasi restoran halal friendly:

Miyagi

Gambaran sempurna musim gugur di pegunungan yang paling terkenal se-Jepang ada di Naruko-kyo Gorge di Kurikoma Quasi National Park. Ngarai sedalam 100 meter ini dilewati jembatan Ofukasawa di atas aliran Sungai Oya. Sekelilingnya adalah hutan lebat dengan warna-warni daun khas musim gugur yang cerah dan sesekali dilewati kereta api. Wih, cantik banget!

Pepohonan khas musim gugur yang terefleksi pada danau jernih bisa dilihat di taman sekitar Entsuin Temple di Kota Matsushima. Ke sana siangnya aja cakep, apalagi pas malamnya! Setiap akhir Oktober sampai pertengahan November pada jam 17.30-21.00 tamannya di-light up (dinyalakan lampu sorot khusus) sehingga warna-warni daunnya semakin dramatis!

Pengalaman khas Jepang yang wajib dicoba adalah ikut upacara minum teh hijau (matcha) di Kanrantei, Matsushima. Kita diajari etika minum teh ala bangsawan Sendai di rumah peristirahatannya yang menghadap laut dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

Tak jauh dari sana, kunjungilah Godaido Temple. Kuil yang dibangun kembali pada 1608 ini terletak di sebuah pulau yang terhubung dengan sebuah jembatan merah. Setelah puas foto-foto, wajib mencoba camilan khas Matsushima di tokonya yang berada di seberang jalan, yaitu Sasakamayaki (semacam otak-otak dari ikan Kod yang dipanggang).

Sendai adalah ibu kota perfektur Miyagi. Biar mudah berkeliling kotanya, langsung aja ke Sendai Station untuk naik bus retro Loople Sendai (semacam hop-on hop-off bus). Dengan harga tiket cuma 630 Yen yang berlaku satu hari, kita bisa bebas turun-naik di semua situs penting pariwisata Sendai.

Saya pun langsung ke Zuihoden Mausoleum yang merupakan kompleks makam Date Masamune, pendiri Sendai, dan tiga keluarganya. Dibangun kembali pada 1979, arsitektur bangunannya khas periode Momoyama pada abad ke-16 dengan ornamen yang menggambarkan burung, pohon, bunga, serta berwarna-warni cerah. Uniknya, saya dipandu oleh guide yang berpakaian khas masa itu dan berperan seakan-akan ialah Date.

Date Masamune “hidup” kembali!

Guide lalu mengantar saya ke “rumahnya” di Site of Sendai Castleyang dibangun pada 1601. Sebagian besar bangunannya hancur akibat kebakaran dan perang sehingga yang tersisa hanya pondasi dan dinding batu aula yang masih dipertahankan tampilannya pada masa itu. Untungnya, karena terletak di ketinggian 130 meter, kita bisa melihat pemandangan Kota Sendai dan Samudra Pasifik yang indah.

Bagi yang suka ke pasar, pagi-pagi wajib ke Sendai Asaichi (morning market) yang berjarak hanya 5 menit jalan kaki dari Sendai Station. Sepanjang jalan terdapat 60 toko yang menjual produk lokal dan lauk pauk dari perkektur Miyagi dan kota Sendai, jadi kita bisa merasakan keseharian warlok Sendai. Sambil jalan-jalan, jangan lupa makan kroket hangat!

Landmark Sendai yang wajib dikunjungi adalah patung Sendai Daikannon setinggi 100 meter sehingga memegang rekor sebagai patung tertinggi se-Jepang. Patungnya berwarna putih dengan jubah pink. Kita bisa masuk ke dalam dan naik lift sampai ke lantai 12 untuk melihat pemandangan Kota Sendai dari jendelanya dan koleksi patung Buddha.

Terakhir di Sendai, saya mampir ke Osaki Hachimangu Shrine, sebuah harta kekayaan nasional yang dibangun Date Masamune pada 1607. Arsitekturnya yang cantik ini menarik banyak pengunjung sampai saat ini.

Rekomendasi restoran halal friendly:

Fukushima

Ouchi-juku adalah sebuah desa di Shimogo yang terdapat rumah-rumah tradisional beratap jerami berusia lebih dari 300 tahun. Terletak di pegunungan dengan hutan berwarna khas musim gugur, desa ini cantik banget untuk jalan-jalan dan foto-foto. Teman-teman saya sampai menyewa baju kimono untuk berpose!

Sore hari di desa Oichi-Juku

Untuk mengetahui budaya lebih dalam, saya mengunjungi Aizu Bukeyashiki, rumah Samurai (bangsawan militer) di Aizu yang dijadikan museum. Rasanya seperti kembali ke masa lampau saat berkeliling di rumahnya yang luas, termasuk kamar tidur, gudang, dapur, dan ruang upacara minum teh. Apalagi pekarangannya penuh dengan momoji (daun maple Jepang yang berwarna merah) jadi terasa damai banget!

Simbol Kota Aizuwakamatsu adalah Tsurugajo Castle, replika istana abad ke-14 yang terlihat jelas dari kejauhan karena bangunannya putih dan tinggi. Kompleks seluas 228.000 m² ini memiliki taman yang rimbun oleh pepohonan berwarna musim gugur.

Kembali ke masa modern, kunjungilah Aquamarine Fukushima di Kota Iwaki. Gedung futuristik ini berisi akuarium aneka makhluk laut dengan tujuan edukasi. Kolam sentuhnya seluas 4.500 m² terbesar di dunia lho! Bangganya, ada spesies ikan purba asal Indonesia yang hampir punah, yaitu Indonesia Coelacanth!

Sebelum kembali ke Tokyo, jangan lupa beli oleh-oleh di Iwaki La La Mew, sebuah food theme park khusus seafood, produk lokal, dan informasi pariwisata Iwaki yang terletak di dekat Aquamarine. Produk khasnya adalah aneka olahan buah peach dan kerupuk gurita yang enak!

Tempat pariwisata di Fukushima lainnya, bisa dibaca di sini.

Rekomendasi restoran: Iwaki Halal Restaurant yang bersertifikat halal dari MUI-nya Jepang. Saya makan ramen ayam dan karaage (ayam goreng tepung).

Restoran Halal Iwaki

Panduan ke Tohoku :