Travel

Cantiknya Shirakawa-go dan Jepang Tengah pada musim dingin

By Trinity

February 29, 2020

Gambaran Jepang pada musim dingin identik dengan Shirakawa-go. Desa cantik ini memiliki keunikan berupa rumah-rumah kayu beratap tinggi yang menyerupai kedua tangan yang sedang berdoa yang disebut bergaya gassho. Sejak 200-an tahun yang lalu dibuat seperti itu karena banyaknya salju yang turun di desa yang dikelilingi pegunungan, maka keunikan ini pun masuk ke dalam UNESCO Heritage Site.

Saya sudah dua kali mengunjungi Shirakawa-go pada musim dingin, pertama kali pada 2010. Meski sekarang semakin ramai, namun desa ini tetap tampak cantik. Saat turun salju tebal, sedesa terlihat hanya bangunan berbentuk segitiga, selebihnya hanya putih saja mulai dari atap sampai jalanan dan pohonnya. Bila matahari bersinar terik, salju pada atap jeraminya perlahan meluncur ke bawah.

Shirakawa-go. Photo by @marischkaprue

Untuk melihat interior rumah gassho dan kehidupan keluarga yang tinggal, bisa ke Kanda House, Wada House dan Nagase House. Yang suka museum bisa ke Myozenji Temple dan Gasshozukuri Minkaen Outdoor Museum. Kalau mau lihat keseluruhan desa dari ketinggian, tinggal berjalan kaki sekitar 20 menit atau naik shuttle bus dari terminal bus ke Observatory.

Shirakawa-go dapat ditempuh dari kota Nagoya atau Osaka, namun masih banyak destinasi cantik lainnya di Jepang Tengah yang dapat sekalian dilalui. Saran saya, untuk menghemat biaya transportasi, beli aja Japan Rail Pass (JR Pass) yang jenis “Takayama-Hokuriku Tourist Pass”. Harganya 14.260 Yen berlaku selama 5 hari berturut-turut dan bisa naik kereta/bus unlimited mulai dari Nagoya, Shirakawa-go, Kanazawa, Fukui, Kyoto, sampai Osaka dan Kansai Airport. Benar-benar worth it deh! Info lengkapnya bisa dibaca di sini.

Supaya nggak pusing mau ke mana aja selain Shirakawa-go, ini saya rekomendasikan destinasi dan aktivitasnya yang unik dan bisa dijadikan acuan bikin itinerary-nya:

Nagoya

Untuk menikmati arsitektur modernnya kota Nagoya, langsung aja ke Oasis 21 yang nyambung dengan Nagoya TV Tower. Bangunan pusat perbelanjaan di sini unik banget, atapnya berbentuk oval terbuat dari kaca dan berisi air! Kita bisa ke atapnya untuk memandang kota dari atas, sekaligus memandang ice skating rink di bawahnya.

Sebaliknya, pergilah ke Nagoya Castle untuk menikmati arsitektur kunonya. Kastil Nagoya ini dimiliki oleh Keshogunan Tokugawa yang dibangun pada 1610 dan telah direkonstruksi berkali-kali. Keunikannya ada pada atap bangunan yang terdapat patung mistikal berupa kepala harimau berbadan ikan bersalut emas sehingga berkilauan dari kejauhan. Jangan lupa untuk berjalan kaki di taman sekitarnya. Pada musim dingin, bunga plum (ume) bermekaran mirip sakura.

View this post on Instagram

A post shared by Trinity (@trinitytraveler) on

Takayama

Takayama Old Town pada saat salju turun terasa seperti setingan film-film Jepang kuno! Sepanjang jalan terdapat bangunan tradisional terbuat dari kayu kehitaman yang dibangun pada zaman Edo (1600-1868). Meski sekarang telah jadi area komersial berupa toko, kafe, museum, dan galeri, namun orisinalitasnya terpelihara dengan sangat baik. Yang terkenal dari Takayama adalah sake-nya yang dijual di beberapa toko. Saat winter, cobain sake panas deh!

Suvenir yang terkenal dari Takayama adalah Sarubobo atau boneka jimatnya orang Jepang. Nggak usah takut, ini boneka lucu kok terbuat dari kain. Mereka percaya Sarubobo warna pink bisa melancarkan jodoh, warna hitam untuk meningkatkan status sosial, kuning untuk meningkatkan keuangan, dan lain-lain. Kita bisa belajar membuatnya di kelas selama 30 menit di Hida Takayama Town Experience Centre.

Rekomendasi Hotel: Associa Takayama Resort – Hotel yang dikelilingi pegunungan ini memiliki onsen sendiri dengan beberapa kolam outdoor, bahkan bisa sewa onsen private. Buffet dinner-nya di Restoran Roriere menghadiri puluhan jenis makanan yang nikmat, terutama steak-nya.

Toyama

Rasanya semua orang suka dengan bunga tulip. Meski terkenal berasal dari Belanda, namun di Jepang pusatnya ada di Tonami Tulip Gallery. Kabar baiknya, mereka buka sepanjang tahun termasuk musim dingin! Selain display ribuan bunga tulip yang beraneka warna, di sini kita bisa belajar sejarah tulip dan penelitian kawin silang antar tulip yang memakan waktu puluhan tahun untuk membuat satu spesies baru.

View this post on Instagram

A post shared by Trinity (@trinitytraveler) on

Di pusat kota Toyama sendiri terdapat Kansui Park yang mengelilingi kanal dan danau asri. Mungkin karena pemandangannya lah ada Starbucks yang digadang sebagai yang tercantik di dunia. Namun bagi saya cantiknya justru di malam hari saat air mancur dan lampu-lampu hiasan menyala di tengah danau.

Kanazawa

Destinasi utama di Kanazawa adalah Kanazawa Castle (kastil Klan Maeda pada 1580-1871 yang digunakan jadi universitas pada 1945-1989) dan terutama Kenroku Garden yang terletak persis di sampingnya. Tamannya memang cantik banget dengan penataan yang asri, danau berair tenang, dan dikelilingi pepohonan tua yang dililit tali demi melindunginya dari beratnya salju. Supaya berasa kayak di zaman kekaisaran, saya ikut tea ceremony di Gyokusen’an Rest House. Saya dihidangi matcha (teh hijau) dan wagashi (mochi manis) oleh ibu-ibu berkimono.

View this post on Instagram

A post shared by Trinity (@trinitytraveler) on

Yang doyan ke pasar tradisional, wajib ke Omicho Market karena pasar ini menjual aneka seafood terutama kepiting berbagai jenis sampai yang harganya jutaan Rupiah seekor! Makan seafood segar bisa sekalian di restoran yang berada di dalam pasar, rekomendasi saya Restoran Ichi No Kura.

Kanazawa terkenal dengan gold leaf (daun emas) yang diproduksi sejak abad ke-16. Kunjungi saja old town Higashi Chaya District untuk berbelanja aneka kerajinan tangan berhiaskan daun emas, kosmetik serba mengandung emas, atau makan es krim bersalut emas. Saya sudah coba, rasanya kayak makan tisu. Hehe! Tapi kalau mau beli oleh-oleh berupa makanan khas Kanazawa, seperti aneka mochi, bisa beli di Kanazawa Station.

Gold Leaf Ice Cream

Rekomendasi Hotel: The Square Kanazawa – Suka banget dengan desain interior kamarnya yang berlantai kayu. Breakfast-nya adalah salah satu yang terbaik di hotel Jepang karena dibuat a la carte ditambah dengan aneka salad daun-daunan segar plus puding karamel yang luar biasa enak.

Fukui

Pemadangan alam terindah di Fukui adalah di Tojinbo yang memiliki tebing sepanjang 1 km di tepi pantai dengan tinggi 30 meter dari permukaan laut. Uniknya, sebagian batuan tebingnya berbentuk pentagonal dan heksagonal akibat digerus air laut pada belasan juta tahun yang lalu. Saat cuaca cerah, Tojinbo tampak cantik banget dengan latar belakang laut dan langit biru.

View this post on Instagram

A post shared by Trinity (@trinitytraveler) on

Namun Fukui terkenal dengan dinosaurusnya sampai-sampai sekota didekorasi serba dinosaurus! Mengapa demikian? Karena Fukui merupakan kuburan dinosaurus terbesar di Jepang! Iya, dinosaurus dulu tinggalnya di sini sampai ada 5 spesies khusus, antara lain Fukuisaurus dan Fukuiraptor. Semua fosil, tulang, dan sejarahnya bisa dilihat langsung di Fukui Prefectural Dinosaur Museum. Sungguh keren museum ini karena memajang aneka dinosaurus dengan ukuran aslinya, bahkan tampak hidup karena bisa bergerak-gerak! Uniknya lagi, makanan di Dino Cafe pun berbentuk dinosaurus, seperti roti burger dan kuenya.

Aktivitas yang unik di Fukui adalah belajar menenun di Yume Ole Katsuyama Textile Factory Memorial Hall. Tempat ini dulunya bekas pabrik pembuatan kain sutera dari mulai kepompong ulat sampai jadi kain, namun telah berubah menjadi museum. Kita bisa belajar menenun dari benang dengan menggunakan alat yang disediakan. Lumayan saya akhirnya berhasil membuat tatakan gelas. Hehe!

Fukui pun memiliki Old Town untuk dijelajahi, yaitu di Monzen Machi. Disebut sebagai “Temple Town” karena sebenarnya adalah tempat berziarah yang berpusat di Kuil Eiheiji. Di sini khasnya bukan bangunan tua, namun jejeran pepohonan tua yang tinggi di sepanjang tepi sungai. Suasananya tenang, damai, dan pada saat salju turun menimbulkan kesan magis.