I love you, Ninja!

Mas Ninja

Banyak yang salah kaprah terhadap ninja. Dulu saya tahu ninja dari film berjudul Teenage Mutant Ninja Turtles atau dibahasa-Indonesiakan menjadi Kura-Kura Ninja, disingkat KKN. Ada juga yang bilang ninja semacam gaya berantem dari Jepang, tokoh superhero, bahkan disangka kelompok pembunuh bayaran. Sepertinya gambaran tentang ninja banyak terpengaruh film-film Hollywood dan komik yang kebenarannya nggak jelas. Ninja digambarkan bisa terbang seperti Superman, berjalan di atas air, menyelinap di barisan musuh lalu membunuh jenderal.

Manfaat traveling salah satunya adalah menambah wawasan. Karena saya pergi ke Iga-Ryu Ninja Museum di Kota Iga, Mie Prefecture, Jepang, saya baru tahu kalau ninja itu sebenarnya adalah mata-mata (spionase) yang di-hire oleh kaum bangsawan di Jepang sejak abad ke-4. Jadi mereka semacam James Bond gitu. Ninja mengumpulkan intelijen, menganalisis kekuatan militernya, memikirkan cara untuk mengalahkan musuh, tapi justru tidak melawan musuh secara langsung. Mereka menurunkan kemampuan musuh untuk melawan. Adapun senjata mereka digunakan hanya untuk bela diri. Seni perang itulah yang disebut dengan ninjutsu. Orang yang praktek ninjutsu disebut dengan ninja. Jadi, ninja dan pedang itu hanyalah gambaran di film dan komik.

Museum Iga-Ryu Ninja ini sebenarnya sebuah kompleks besar di tengah hutan. List Awalnya saya nonton Ninja Show di sebuah amphiteater kecil. Pertunjukan itu intinya adalah pengenalan terhadap senjata-senjata ninja dan cara penggunaannya, seperti shuriken (senjata pipih berbentuk bintang terbuat dari besi dan dilempar), kusarigama (tongkat besi yang ujungnya kayak clurit dan berantai besi) serta katana (pedang samurai). Pertunjukan yang dibintangi oleh 3 orang itu dibuat lucu, komikal, interaktif, dengan sense of humor yang Jepang banget. Kelar pertunjukkan, di luar gedung kita bisa belajar langsung cara menggunakan shuriken. Yang ngajar si mas-mas ninja yang guanteng banget. Ih, sampe gemeteran saat dia megangin tangankyu! Hehe!

Dari situ, saya ke rumah bekas seorang ninja yang terbuat dari kayu, tampak sederhana dan biasa-biasa saja. Pengunjung dibagi beberapa kelompok kecil, disuruh buka alas kaki, dan dipersilakan duduk bersila menghadap tembok kayak disetrap. Seorang ninja menunjukkan “kecanggihan” rumah. Rupanya setiap sudut rumah itu penuh kejutan. Si mas ninja memperagakan bagaimana dia bisa tiba-tiba hilang dalam waktu sepersekian detik di tembok rumah! Setelah itu dia mengulang gerakan dengan slow motion. Ah, ternyata tembok itu bisa berputar. Hanya dengan sekali tekan, dia sudah berada di dalam. Pengunjung diberi kesempatan mencoba, tapi tetap nggak bisa menghilang dengan tiba-tiba. Di balik tembok itu pula lah terdapat lorong-lorong tersembunyi yang tersambung dengan loteng dan ruang bawah tanah. Jadi sebelum musuh masuk, si ninja sudah menghilang bahkan bisa mengintip musuh dari lubang di loteng.

Ada bermacam bentuk pintu rahasia yang canggih yang bisa menghilangkan ninja dalam sekejap. Ada yang bisa berputar, ada pintu yang hanya bisa dibuka pakai secarik kertas, ada pintu yang dalamnya pintu lagi, ada pintu yang kalau ditekan akan keluar tangga, dan lain-lain. Bahkan dapurnya yang jadul model kayu bakar itu juga jadi tempat penyimpanan dokumen penting di dalam pasirnya. Lantai rumahnya juga tricky. Lantai rumah ninja kan terbuat dari papan-papan kayu. Ada sebagian papan yang di dalamnya tersimpan senjata (pisau/pedang) dan itu bisa dibuka dalam waktu hanya sepersekian detik! Kesimpulannya, para ninja itu ternyata jago mekanik. Ya ampun, saya jadi jatuh cinta sama ninja!

Senjata Ninja

Selanjutnya saya ke museum ninja yang terbagi dua, yaitu: Ninja Experience Hall dan Ninja Tradition Hall. Dasar museum ninja, masuknya pun bukan melewati pintu biasa, tapi kudu lewat lorong bawah tanah. Koleksi museumnya bikin saya ternganga-nganga saking kagumnya. Dimulai dari pakaian ninja yang dijahit khusus sehingga memiliki saku-saku tersembunyi yang berfungsi sebagai tempat senjata sampai tempat besi pelindung jantung. Kepala ninja ditutup kain berukuran panjang 2 meter dan lebar 25 cm. Selain berfungsi untuk menutup muka (jadi cuma matanya doang yang kelihatan), bisa dipakai untuk menggendong ninja yang terluka sampai memanjat dinding. Koleksi berikutnya adalah kronologis sejarah, tokoh-tokoh ninja, segala macam senjata dan peralatan ninja. Mulai dari alat khusus untuk membuka kunci pintu sampai sepatu khusus untuk berjalan di lumpur. Haduh, mas ninjaaaa, culik daku dong!

Yang menarik adalah display mengenai kehidupan sehari-hari dan kearifan ninja. Karena pekerjaannya sembunyi-sembunyi (namanya juga mata-mata), mereka tidak makan daging karena bau badan mereka bisa tercium, mereka tidur miring supaya jantungnya terlindung dari serangan musuh, mereka harus punya ingatan yang kuat tapi tidak boleh menuliskannya di kertas. Ninja juga bisa menghipnotis orang, bisa mendengar ngorok orang melalui pipa khusus yang didengarkan melalui tanah, meramal angin dan cuaca, mengetahui kapan hujan akan turun dengan melihat bulan dan kapan hujan berhenti dari bentuk sarang laba-laba, bahkan dapat mengetahui waktu dengan melihat bola mata kucing! Ah, gilaa… saya jadi tambah jatuh cinta sama ninja!

Sepertinya bukan saya doang yang jadi ngefans sama ninja. Di sana terdapat fans club ninja, pusat berlatih ninjutsu, penyewaan kostum ninja, dan toko yang menjual peralatan ninja. Terakhir, dipajang pula poster si mas ninja yang ngajar tadi. Eh dia berpose sambil telanjang dada dan terlihatlah perutnya yang kotak-kotak bak papan gilesan! Slurp!

Pokoknya, museum ninja ini bener-bener superduper hebat! Nggak pernah sebelumnya saya ke museum sampai bisa bikin saya jatuh cinta begini. Eh, kenapa kita nggak bikin Museum Pencak Silat yang keren begini ya?

Catatan: Untuk mencapai Iga-Ryu Ninja Museum, paling gampang terbang dari Jakarta ke Nagoya naik Garuda Indonesia. Dari Nagoya, naik kereta api jurusan Iga Line dan turun di Uenoshi Station, Iga City. Lalu jalan ke arah Ueno Park, museumnya ada di dalam kompleks tersebut. Kalau sudah sampai sana, salam ya untuk yayangku mas ninja 🙂

52 Comments

  • arin osanai
    August 29, 2012 7:00 am

    saya udah kesana juga mbak Trinity,dan nyewa kostum ninja seharian 700yen,kita bisa pake kostum itu pas mau makan di rstoran juga ok aja, kemana2 bebas bahkan sampe keluar hutan kecil itu juga boleh..asal sblm tutup tempat penyewaan bajunya sdh dikembalikan..lucu bgt kostum ninjanya itu krn saya kan gendut jd tmbh kyk buntelan saya hihi..
    gak ke istana yg disamping hutan itu?kyk istana bangsawan gitu..disana ketemu ninja versi modern alias boneka kartun ninja hattori..musuem di jep banyak bgt..semua hal dimuseumkan..utk stimulasi pendidikan sptnnya

  • RIU
    January 19, 2013 9:26 am

    aku slalu pake ciput ninja,kl di indonesia mah ciput ninja(nama utk daleman jilbab) udah jadi pelengkap atribut muslimah,..eh ternyata ninja benerannya seperti ini,hehehehe,mantafff deh abang ninja

Leave a Reply

Leave a Reply to lula_ola Cancel reply