Search:

Travel

[Adv] #TravelAsyik ke Lombok

Pantai Malimbu

Nggak nyangka jadi blogger itu hanyalah langkah awal, ternyata ia membuka “pintu-pintu” lainnya. Gara-gara ngeblog sejak tahun 2005, saya bisa nerbitin buku, jadi kontributor, punya acara di radio, jadi pembicara sana-sini, masuk TV, dan sekarang jadi juri! Kali ini saya jadi juri kontes #TravelAsyik yang diadakan oleh Anak Asyik. Kontesnya adalah lomba menulis travel khusus bagi blogger yang berumur 17-22 tahun yang hadiahnya jalan-jalan gratis ke Lombok bareng saya (sebenernya saya agak malu, kok jadi kayak artis gitu. Hehe!). Selain itu, si pemenang boleh ngajak sahabatnya dan dapet juga notebook Acer Slim Aspire V5.

Dan pemenangnya adalah… *drum roll*… Anindya Phalita! Dia seorang mahasiswi yang nulis tentang Yogya di blognya. Pertimbangan saya memilih dia antara lain adalah Anin sudah ngeblog sejak SMP, dia niat banget nulis travel-nya, dengan angle unik, foto banyak dan bikin video segala. Anin mengajak temannya, Kisty. Bersama Dita dari pihak Acer, kami cewek-cewek berempat traveling bareng deh ke Lombok. Yihaaa!

continue reading

Travel

[Adv] Nikmatnya Menyepi di Bandung

Nyebur yuk!

Profesi travel writer terdiri dari dua pekerjaan, yaitu traveling dan writing. Memang keliatannya enak karena kerjaannya jalan-jalaaaan melulu. Tapi ketika jalan-jalannya kelar, maka kami wajib menuliskannya – bahkan sering harus kejar-kejaran dengan deadline.  Saya sendiri sedang dikejar deadline untuk menulis buku “The Naked Traveler 4”. Sampai rasanya sumpek dan pengen pindah nulis ke tempat sepi.

Menyepi memang bisa di mana aja, tapi lebih nikmat lagi kalau di tempat yang udaranya sejuk.  Tadinya saya mau pulang kampung aja ke Sukabumi, tapi jalan ke sananya lagi supermacet. Cara terbaik adalah ke Bandung. Saya dibilang “gila” begitu saya bilang mau menyepi sejenak di sana. Maklum kota itu terkenal dengan ramai dan macet, apalagi pas weekend. Triknya adalah menginap di hotel yang enak sehingga bikin betah dan nggak pengen ke luar ke mana-mana.

continue reading

Thoughts, Treats

[Buku baru] TraveLove – Dari Ransel Turun ke Hati

Telah terbit buku baru berjudul: TraveLove – Dari Ransel Turun ke Hati! Ditulis oleh 9 travel writer ngetop yang buku-bukunya telah diterbitkan Bentang Pustaka, yaitu: Andrei  Budiman, Ariyanto, Claudia Kaunang, Lalu Abdul Fatah, Rei Nina, Rini Raharjanti, Sari Musdar, Salman Faridi, dan Trinity a.k.a. saya 🙂 Sinopsis: Ternyata, traveler tangguh pun tunduk pada cinta. Trinity misalnya, terpaksa menemani orang yang…

continue reading

Travel

Raja Ampat adalah surga lantai ke-9!

Salah satu pantai di Misool

Turun dari kapal LOB (live on board) di Sorong, saya, Nina dan Yasmin rencananya mau jalan-jalan ke bagian lain di Papua karena masih punya 2 minggu liburan. Kami pun pergi ke bandara dan beberapa travel agent untuk nanya info pesawat dan kapal laut. Serasa ditampar, kami disadarkan bahwa Papua itu gedee banget! Naik pesawat bisa empat kali ganti, naik kapal bisa berhari-hari lagi. Setelah dihitung-hitung, harga dan waktu tidak sebanding untuk melanjutkan ke Biak, Nabire, apalagi ke Jayapura dan Wamena. Akhirnya kami memutuskan untuk balik lagi ke Raja Ampat – saking cintanya.

Tapi ke bagian mananya? Raja Ampat itu luasnya 46.000 km² atau hampir seluas provinsi Jawa Timur! Dengan lebih dari 1.500 pulau, sebagian besar dari wilahnya adalah laut. Berbekal informasi dari sana-sini, termasuk cari kenalan di Twitter, kami pergi ke Misool yang berada jauh di selatan Raja Ampat dan pas dapat tebengan speed boat milik TNC. Di distrik Misool hanya ada dua penginapan, yaitu resor milik bule seharga ribuan Euro di Babitim dan homestay lokal di Desa Harapan Jaya dengan harga ratusan ribu. Tentu kami pilih yang kedua meski masih termasuk mahal. Karena daerah kepulauan, kendaraan di sana ya kapal bermotor. Untungnya kami bertiga, jadi bisa patungan menyewa boat yang cukup mahal mengingat harga bensin di Papua itu tinggi dan ketersediaanya terbatas. Setiap hari kami menyewa speed boat untuk berkeliling dan tinggal menunjuk pulau mana yang akan disinggahi untuk berenang.

continue reading

Anthology Posts

Solo trip pertama kali!

By Pristi Gusmatahati*

Pose sama ikan buntal

Berbekal ilmu sebagai daydreamer, hobi ngiler tiap baca blog The Naked Traveler, pencerahan dari mbah Google dan milis indobackpacker yang saya ikuti, pengalaman pertama backpacking saya alami tahun 2009 ke Singapura bareng 2 teman. Tapi, sebenar-benarnya, saya ingin sekali pergi backpacking sen-di-ri-an, cuma belum ada keberanian. Pertama, karena saya perempuan berukuran kecil kaya balita padahal sudah tua, plus saya buta arah. Sampai akhirnya beberapa waktu yang lalu, saya memberanikan diri pergi ke Tanjung Lesung, sendiri. Yippiiiee!

Tanjung Lesung adalah sebuah pantai yang berada di kawasan Pandeglang, Banten. Disebut Tanjung Lesung karena lokasinya berupa daratan yang menjorok ke laut mirip ujung lesung (alat tradisional untuk menumbuk padi). Tempat ini terkenal dengan resort mewahnya serta Beach Club yang menyediakan fasilitas snorkeling, mancing, banana boat, jetski, dan lain-lain. Ada juga sailing trip ke anak gunung Krakatau, tapi buat saya harganya ngajak miskin banget. Lagipula, saya berencana untuk trip satu hari saja, berangkat pagi, pulang malam, karena esok harinya harus ngantor.

continue reading