Apakah benar Jamaika itu isinya orang-orang berambut rasta dan tukang nyimeng semua? Itulah bayangan orang pada umumnya tentang Jamaika. Termasuk saya. Makanya saya seneng banget traveling, karena bisa membuktikan bahwa anggapan umum tentang sesuatu itu cialis 5mg benar atau tidak. Indahnya traveling ya gitu, rasanya seperti ke sekolah tanpa ada guru yang meneror.
Berikut adalah beberapa mitos dan faktanya:
Semua orang berambut rasta
Sering orang menyebut rambut panjang gimbal itu sebagai “rambut rasta”. Padahal rasta itu adalah singkatan dari Rastafari dan itu adalah kepercayaan sebagian orang Jamaika. Dalam bahasa Inggris model rambut gimbal itu disebut dreadlock, bukan rasta. Orang Jamaika menyebutnya dreadlock juga atau natty dread. Kenyataannya, di Jamaika yang berambut gimbal sedikit, bahkan kurang dari setengah dari penduduknya.
Yang berambut gimbal pun umumnya cowok. Rambut gimbal ini milik segala umur, namun tidak semua rambut bisa gimbal. Hanya yang pure dan memiliki rambut kasar dan ngembang yang bisa digimbal. Martin, satpam hostel di Negril, bilang waktu kecil rambutnya berdiri dan besar, makanya rajin dipilin sehingga membentuk dreadlock. Tanpa jenis rambut begitu, seseorang memerlukan wax untuk membentuknya dan setengah mati bikinnya. Kalau Martin sih didiemin aja rambutnya akan begitu terus, rambut yang tumbuh langsung otomatis ikut terpilin. Topi rajut yang besar itu kadang digunakan untuk menutup kepala beserta pilinan rambut yang kalo diuwel-uwel kayak ular. Lucunya, ada tetangga hostel seorang kakek-kakek yang rambutnya putih semua… tapi gimbal! Jadi, dreadlock uban itu eksis, saudara-saudara! Hahaha!